Denda Akibat Wanprestasi Dalam Jual Beli Mesin Jahit Di Toko Arwana Mesin Pekalongan

Fitriani, Anisa (2023) Denda Akibat Wanprestasi Dalam Jual Beli Mesin Jahit Di Toko Arwana Mesin Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
1219056_COVER_BAB I DAN BAB V.pdf

Download (3MB)
[img] Text
1219056_Full Text.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Praktik jual beli di Toko Arwana Mesin Pekalongan dengan sistem kredit sudah dilaksanakan sejak lama dan berjalan lancar namun terdapat beberapa pelanggan yang tidak melakukan pelunasan hingga lewat batas waktu yang ditentukan. Penjual akan memberikan itikad baik terlebih dahulu dengan menagih berulang kali, jika pembeli tetap tidak melunasi hutangnya kepada penjual, maka penjual memilih untuk menarik objek jual beli tersebut dengan pemberian denda. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan praktik pemberlakuan denda akibat wanprestasi dalam jual beli mesin jahit di Toko Arwana Mesin Pekalongan dan untuk menganalisis tinjauan hukum positif dan hukum Islam terhadap pemberlakuan denda akibat wanprestasi dalam jual beli di Toko Arwana Mesin Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis sosiologis. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa denda dalam jual beli di toko Arwana Mesin Pekalongan disebabkan karena pembeli telah ingkar janji atau wanprestasi. Pembeli tidak melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan sehingga penjual memberikan sanksi denda. Denda tersebut disesuaikan dengan kerugian yang dialami penjual dan telah disetujui oleh pembeli. Pemberlakuan denda akibat wanprestasi tidak bertentangan dengan hukum positif karena dilakukan atas persetujuan para pihak dan dalam pasal 1243 disebutkan bahwa kreditur dapat meminta ganti rugi akibat kerugian yang timbul karena kerusakan barang. Denda akibat wanprestasi tidak bertentangan dengan hukum Islam dan pelaksanaan denda tersebut berdasarkan kesepakatan dan keadilan bagi para pihak. THe practice of buying and selling at the Arowana Machine Shop in Pekalongan using a credit system has been implemented for a long time and runs smoothly, but there are some customers who do not make payments until after the specified time limit. The seller will show good faith in advance by collecting repeatedly. If the buyer still does not pay off his debt to the seller, then the seller chooses to withdraw the object of sale and purchase by issuing a fine. The aim of this research is to explain the practice of imposing fines due to default in buying and selling sewing machines at the Arwana Machine Shop in Pekalongan and to analyze reviews of positive law and Islamic law regarding the imposition of fines due to default in buying and selling at the Arwana Machine Shop in Pekalongan. This type of research is sociological juridical research. Data collection was carried out using interview, observation and documentation methods. There are two data sources in this research, namely primary and secondary data sources consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials. This research uses interactive model qualitative analysis techniques with three stages, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this research concluded that fines in buying and selling at the Arwana Machinery Pekalongan shop were caused because the buyer had broken a promise or defaulted. The buyer does not make payments according to the agreement so the seller imposes a fine. The fine is adjusted to the losses experienced by the seller and has been agreed to by the buyer. The imposition of fines due to default does not conflict with positive law because it is carried out with the agreement of the parties and in article 1243 it is stated that creditors can request compensation for losses arising from damage to goods. Fines resulting from default do not conflict with Islamic law and the implementation of these fines is based on agreement and justice for the parties.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorFuadi, M. Zulvi Romzul HudaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Perjanjian, Jual Beli, Hukum Islam. Agreement, Buying and Selling, Islamic Law.
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.2 Muamalat, Muamalah
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: UIN Gus Dur Fasya
Date Deposited: 31 Oct 2023 09:02
Last Modified: 31 Oct 2023 09:02
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/4243

Actions (login required)

View Item View Item