Inayatillah, Fairuz Agustin (2023) Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah Terhadap Tradisi Tolak Bala' Di Sendang Pengantin Ketepeng Sebelum Akad Nikah (Studi Kasus Di Desa Tambakroto Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan). Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Text
1119101_COVER_BAB I DAN BAB V.pdf Download (6MB) |
|
Text
1119101_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
Abstract
Pada masyarakat Desa Tambakroto Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan terdapat tradisi sebelum akad nikah. Tradisi tersebut dalam Desa Tambakroto biasa disebut tradisi tolak bala’. Tolak bala’ adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh warga Desa Tambakroto setiap prosesi pernikahan sebelum akad nikah bagi calon mempelai laki-laki untuk ke sendang pengantin ketepeng, dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan terhindar dari musibah. Tujuan penelitian adalah mengetahui alasan tradisi tolak bala’ di sendang pengantin ketepeng sebelum akad nikah masih dipertahankan, serta pandangan dari tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Desa Tambakroto dan relevansinya dengan konsep pernikahan dalam Islam. Adapun jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data berupa primer dan sekunder. Teknik dalam mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian antara lain : (1) berdasarkan faktor yang menyebabkan tradisi tolak bala’ dipertahankan yaitu kepatuhan terhadap orang tua dan kepercayaan; (2) pandangan tokoh NU memperbolehkan melakukan tradisi tolak bala’ selama tidak bertentangan dan tidak menyalahi syara’ sedangkan pandangan tokoh Muhammadiyah menyarankan untuk meninggalkan tradisi tolak bala’ karena tradisi tersebut dijadikan keyakinan bahwa tidak melakukan tradisi akan mendapatkan musibah, hal ini menimbulkan kemusyrikan; (3) tradisi tolak bala’ tidak relevan dengan konsep pernikahan dalam Islam, karena tidak ada dasarnya dengan syarat menikah dalam syariat Islam, jika ditinjau dari keabsahan ‘urf terjadi dua kemungkinan, dapat dikategorikan‘urf shahih apabila masyarakat berkeyakinan bahwa mendapatkan keselamatan dan mendatangkan musibah, hanya dari Allah SWT, sedangkan dapat dikategorikan ‘urf fasid apabila masyarakat berkeyakinan bahwa tidak melakukan ritual tolak bala’ tidak akan mendapatkan keselamatan, dan mendatangkan bencana dalam pernikahan. Adapun tradisi tolak bala’ tidak bertentangan dengan Islam, karena telah terjadi proses tahmil yaitu sikap agama Islam menerima tradisi masyarakat tanpa mengubah substansi dan memberikan pengetahuan mengenai moral dan etika yang sebaiknya dilakukan dan tidak bersifat mengikat. Dengan demikian bentuk toleransi terhadap tradisi salah satunya menghilangkan unsur syirik tanpa harus menghapus adat yang telah menjadi kebiasaan sejak dahulu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pandangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, Tradisi tolak bala’, dan pernikahan. | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur Fasya | ||||||||
Date Deposited: | 07 Nov 2023 04:14 | ||||||||
Last Modified: | 22 Feb 2024 01:44 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/4328 |
Actions (login required)
View Item |