Rendah diri perspektif al-qur’an (studi atas tafsir al-misbah karya M. Quraish Shihab)

Mupliha, Lia (2023) Rendah diri perspektif al-qur’an (studi atas tafsir al-misbah karya M. Quraish Shihab). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
3119008_Cover_Bab I dan Bab II.pdf

Download (2MB)
[img] Text
3119008_Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id

Abstract

Rendah diri merupakan suatu keadaan disaat kita merasa rendah dibandingkan dengan orang lain, putus asa parah yang mengakibatkan orang itu melarikan diri saat mengalami kesulitan, merasa takut, sedih, cemas dengan suatu hal sudah terjadi, sedang terjadi, ataupun belum terjadi. Menurut analisis penulis rendah diri dalam al-Qur’an dapat ditinjau dengan kata kunci khouf (rasa takut), tahinu (lemah), huzn (sedih), al-ya’su (putus asa), dan halu’a (gelisah). Penelitian ini merupakan jenis penelitian Library Research (kepustakaan) dengan menggunakan metode tematik atau maudhu’i, yaitu dengan mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang terkait dengan rendah diri. Penulis mencari beberapa ayat terkait dengan lima istilah diatas, dan menemukan 124 kata khouf dengan berbagai derivasinya, 8 lafadz tahinu, 44 lafadz huzn, 13 lafadz al-ya’su, dan satu lafadz halu’a. Adapun ayat yang dikaji adalah QS. al-Baqarah ayat 155 dan ayat 239, QS. Ali-Imran ayat 139, 146, 153, QS. Fushilat ayat 30, QS. Yusuf ayat 80 dan 87, serta QS. Al-Ma’arij ayat 19. Kitab Tafsir yang digunakan untuk menafsirkan ayat di atas adalah Tafsir al-Misbah. Kitab Tafsir tersebut merupakan salah satu Tafsir kontemperor yang dianggap relevan untuk menelaah lebih dalam mengenai rendah diri. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikaji, kata khouf dalam penelitian ini dimaknai sebagai rasa takut kepada musuh, air bah, atau binatang buas, kata tahinu dimaknai lemah di dalam usaha, lemah di dalam akal pikiran dan lemah di dalam suatu perkara, kata huzn dimaknai sebagai kesedihan jiwa yang datang akibat hilangnya kemanfaatan dimasa lalu, kata al-ya’su dimaknai sebagai keputusasaan saudara-saudara Yusuf dan keoptimisan Ya’qub, dan kata halu’a dimaknai sebagai cepat sedih serta gelisah, sangat rakus, dan kurang sabar. Dan dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut Quraish Shihab melarang kita untuk merasa rendah diri, takut, lemah, sedih, putus asa, serta gelisah. Sedangkan solusi yang diberikan Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah untuk meminimalisir rasa rendah diri di antaranya yaitu sabar dan shalat, percaya diri, istiqomah serta optimis.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorNurani, ShintaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Al-Qur’an, rendah diri, tafsir al-misbah
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X1 Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Depositing User: UIN Gus Dur FUAD
Date Deposited: 24 Nov 2023 03:46
Last Modified: 31 Jan 2024 09:33
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/4768

Actions (login required)

View Item View Item