Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam pembacaan Salawat Simtuddurar karya Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi (studi kasus anggota Jam'iyyah Simtuddurar desa Peturen Tirto Pekalongan)

Akbar Murtadlo, Labib Ahmad (2015) Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam pembacaan Salawat Simtuddurar karya Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi (studi kasus anggota Jam'iyyah Simtuddurar desa Peturen Tirto Pekalongan). Undergraduate Thesis thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan.

[img] Text
2021110307 LABIB AHMAD AKBAR MURTADLO BAB I, V DAN LAMP_1.PDF

Download (5MB)
[img] Text
2021110307 LABIB AHMAD AKBAR MURTADLO BAB I - V FULL TEXT_1.PDF
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Murtadlo, Labib Ahmad Akbar.2015. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalarn Pembacaan Salawat Simtuddurar Karya Habib Ali Bin Muhammad Al Habsy (Studi Anggota Jami'yyah Salawat Simtuddurar Desa Peturen Tirto Pekalongan. Skripsi, Sarjana Tarbiyah Pendidikan Agama Islam, Pembimbing: Umum Budi Karyanto, M. Hum Kata Kunci : Pendidikan Akhlak, Salawat Akhlak merupakan kunci dari kebahagiaan hidup manusia, baik secara individual maupun kelompok, baik kebahagiaan dunia maupun kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu pernbinaan akhlak dengan cara melatih diri meninggalkan perbuatan yang tercela dan mengisinya dengan perbuatan yang terpuji harus sudah dimulai sejak dini. Kegiatan tersebut harus dikerjakan secara terns menerus berkelanjutan sampai perbuatan baik yang dilatihkan dapat menyatu dengan jiwanya, dan kemudian dapat menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari• hari. Pendidikan akhlak itu sangat penting sekali karena diakhir zaman seperti ini banyak terjadi ketimpangan, kelabilan, pola kenakalan dan kejahatan ditengah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, baik oleh pejabat maupun rakyat sendiri baik yang terang-terangan maupun yang terselebung, baik itu yang dilakukan oleh seseorang secara pribadi maupun secara kelompok. Hal itu slah satu faktornya karena sudah lepas kontrol dari agama yang menjadikan tidak berakhlak. Salah satu perkumpulan yang basicnya agama di Indonesia adalah jam'iyyah salawat Simtuddurar. Jam'iyyah salawat Simtuddurar merupakan sebuah perkumpulan yang sedang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Perkumpulan ini bertujuan untuk mengajak para pemuda agar mencintai budaya-budaya Islam. Misalnya; membaca salawat atas Nabi Muhammad Saw dan rebana. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berkeliling dari rumah ke rumah dari masing-masing anggota Jam'iyyah Simtuddurar. [ Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistematika pembacaan salawat Simtuddurar, Etika pembacaan salawat Simtuddurar, serta nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam pembacaan salawat Simtuddurar. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sistematika pelaksanaan pembacaan salawat Simtuddurar, untuk mengetahui etika dalam pembacaan salawat Simtuddurar. dan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak dalam pembacaan salawat Simtuddurar di Desa Peturen Tirto Pekalongan. kegunaan penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai bahan guna melakukan kajian dan pembahasan yang lebih lanjut, lebih mendalam dan lebih luas mengenai masalah atau tema yang sama atau tema-tema yang dikembangkan dari tema tersebut. Selain itu, kegunaan penelitian ini juga sebagai bahan pengembangan dalam meningkatkan majelis-majelis salawat di Desa Peturen Tirto Pekalongan. Metode penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), pendekatan penelitannya yakni pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan Vll dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sistematika dalam Pembacaan Salawat Simtuddurar adalah: 1.Ber-tawassul, 2.Membaca kalimat seruan pada hadirin untuk mengumandangkan salawat atas baginda Nabi Muhammad Saw, 3.Membaca salawat pembuka, 4.Membaca qasidah, 5.Membaca sebagian dari ayat-ayat Al-Quran, 6.Membaca maulid simtuddurar, 7.Berdiri pada saat mahallul qiy~m, 8. Membaca asyraqal, 9.Membaca doa. Sedangkan etika dalam Pembacaan Salawat Simtuddurar diantaranya adalah : 1.Hendaknya badan, tempat dan pakaian; suci dari hadas dan najis, 2.Hendaknya mengenakan pakaian (pecis, baju dan sarung) putih, serta yang baru, jika ada, disertai wewangian, serta menampakkan rasa senang dan gembira, 3.Niat yang baik (memperoleh ridho Allah, syafa 'at Rasulullah, serta memperoleh barokah dari auliya'ullah), khususnya barokah dari yang mulia Habib Ali bin Muhammad bin Husain al• Habsyi, 4.Ketika maulid dibaca, hadirin supaya diam dan mendengarkan, serta bersikap tenang anggota badannya, jangan sampai duduk seenaknya, lebih-lebih sambil merokok. Sebab, majlis maulid dihadiri oleh ruh kanjeng Nabi dan arwah orang-orang sholeh (arwahussholihin) serta para malaikat rahmat, 5.Membaca maulid simtudurar dengan jelas (tartzl) dan tinggi suaranya, dan jika mampu maka dibaca beserta irama lagu, 6.Pada saat berdiri (mahallul qiyiim) hendaknya hadirin berdiri dengan memenuhi etika, adab serta sopan santun, dengan hati yang hudhur (mengingat Nabi, yakni dengan mengingat-ingat tentang sifat atau prilaku Kanjeng Nabi) serta khusyu anggota badannya seraya berdoa atau memohon hajatnya (dunia/akhirat) dengan sirr (perlahan). Sebab, pada saat berdiri (mahallul qiyiim) adalah saat ijabah (waktu dikabulkannya doa), 7.Bagi hadirin, hendaknya mengumandangkan salawat bersama-sama secara serentak serta meninggikan suara dengan tetap memenuhi kesopanan, dan hendaknya hadirin mengikuti bacaan qori' secara bersama-sama (kompak) pada saat yang semestinya, 8.Hendaknya menyelenggarakan maulid di tempat-tempat yang sepi (jauh dari keramaian), tenang dan hening, 9.Memberikan harum-haruman pada tempat penyelenggaraan maulid, dengan membakar kemenyan arab atau dupa penganten, atau kayu garu atau dengan menebar-nebarkan kembang yang wangi (kembang melati dll) atau memakai minyak wangi yang dioleskan satu persatu kepada hadirin, 0.Jika bergantian membaca maulid, hendaknya mendahulukan arah sebelah kanan (mempersilahkan orang yang berada di sebelah kanan). Jika waktunya tidak mendesak (terbatas) dan tidak udzur (halangan) hendaknya pembacaan maulid dikhatarnkan. Sedangkan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam pembacaan salawat Simtuddurar adalah mengajarkan agar manusia mempunyai akhlak yang mulia, diantaranya adalah 1. Cinta kepada Rasulullah Saw, 2. Iklas dalam beribadah, 3. Selalu bersyukur, 4. Sopan santun kepada semua orang, 5. Memuliakan tamu.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorBudi Karyanto, UmumUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Akhlak, Salawat
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X0.3 Islam dan Ilmu Sosial
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Prodi Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Rizi Jawani
Date Deposited: 03 Jan 2024 10:11
Last Modified: 03 Jan 2024 10:11
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/5730

Actions (login required)

View Item View Item