Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Praktik Bagi Hasil Mangga dengan Sistem Paroan (Studi di Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar)

Khotimah, Khusnul. (2021) Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Praktik Bagi Hasil Mangga dengan Sistem Paroan (Studi di Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar). Diploma thesis, IAIN Pekalongan.

	Text 2014115052-Bab1&5.pdf Download (2MB)
	Text 2014115052-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Khotimah, Khusnul. (2014115052). 2021. “Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Praktik Bagi Hasil Mangga dengan Sistem Paroan (Studi di Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar)”. Skripsi Fakultas Syariah. Jurusan Hukum Ekonomi Syariah. Pembimbing Tarmidzi, M.S.I Manusia dijadikan oleh Allah SWT saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain dengan jalan kerjasama. Dalam beberapa tahun belakangan ini, masyarakat Desa Karangsari baru mengenal kerjasama paroan setelah adanya petani penggarap pohon yang masuk dan menawarkan kerjasama paroan ke Desa Karangsari. Mekanisme kerjasama paroan di masyarakat Desa Karangsari yaitu penggarap datang kepada pemilik pohon untuk menawarkan kerjasama paroan tersebut, setelah pemilik pohon bersedia untuk bekerjasama barulah si penggarap menjelaskan bagaimana mekanisme bagi hasilnya yaitu masing-masing pihak endapatkan bagian 50%, mekanisme perawatan dan bahan-bahan untuk menyemprot pohon agar berbuah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif, yakni menyangkut data yang ada dilapangan. Dalam hal ini sumber data adalah pemilik dan penggarap pohon manga di Desa Karangsari Kecamatan Karanganyar Kabupaten ekalongan dengan metode wawancara. Sedangkan untuk data sekunder menggunakan data yang diperoleh dari buku-buku fikih muamalah, dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang berhubungan dengan penelitian tentang bagi hasil manga dengan sistem paroan di Desa Karangsari ecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan.Praktik bagi hasil manga dengan system paroan di Desa Karangsari Kecamatan aranganyar adalah sah dilakukan menurut fikih muamalah karena secara umum telah memenuhi syarat dan rukun akad musaqah, dari beberapa pola pembagian hasil kerjasama paroan buah manga di Desa Karangsari seperti di jelaskan di atas yang memenuhi rukun dan syarat musaqah yaitu pola pertama,kedua dan ketiga sedangakan pola keempat adalah mengandung syubhat karena ada salah satu rukun musaqah yang tidak terpenuhi didalamnya yaitu menyelisihi kesepakatan, berupa Hasil (buah) yang dihasilkan itu seharusnya merupakan hak mereka bersama, sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat, namun petani diam-diam mengurangi hak pemilik pohon tanpa pengetahuannya. Pola pembagian hasil yang ke empat ini dapat sah apabila ada keterbukaan diawal atau di akhir transaksi bahwa ada potongan dari penjualan hasil panen mangga, untuk tambahan upah petani mangga yang kemudian di ikhlas kan oleh pihak pemilik pohon.Kata Kunci : Musaqah, Paroan Mangga, Fikih Muamalah

Actions (login required)

View Item