Penerapan fatwa DSN dalam akad ijarah di pegadaian syariah Pekalongan

Mita, Mega (2016) Penerapan fatwa DSN dalam akad ijarah di pegadaian syariah Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, STAIN Pekalongan.

[img] Text
2012113098 MEGA MITA BAB I, V DAN LAMP_1.PDF

Download (8MB)
[img] Text
2012113098 MEGA MITA BAB I - V FULL TEXT_1.PDF
Restricted to Registered users only

Download (21MB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Pegadaian syariah kegiatan utama menyalurkan pinjaman - kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai nasabah di pegadaian syariah belum tentu orang Islam yang tau dan taat menjalankan syariatnya bahkan non muslim bolch bertransaksi di pegadaian syariah. Pegadaian syariah menggunakan akad ijarah, yang berprinsip syariah dan berpedoman terhadap Fatwa DSN. Penelitian bersifat kualitatif karena bersifat alamiah dan menghendaki keutuhan sesuai dengan masalah penelitian ini yaitu penerapan Fatwa dalam akad ijarah karena transaksi tersebut langsung berhubungan dengan interaksi sosial. Hasil penelitian ini adalah mengungkapkan tentang operasional gadai syariah yang terdiri dari akad Qardh, Rahn dan Ijarah, dilapangan penulis menjumpai suatu kejanggalan yaitu satu transaksi dengan dua akad, yaitu akad Qard (hutang piutang), setelah akad Qardh (hutang piutang) selesai masuk akad lagi yaitu Rahn (gadai) yang berkaitan dengan akad ijarah (sewa menyewa) yaitu menyewakan jasa penyimpanan barang, jasa pengamanan. Akad Rahn (gadai) sebagai akad lanjutan dari akad Qardh (hutang piutang), Qardh pada prinsipnya adalah akad utang piutang, utang tidak boleh mengembalikan dengan imbalan yang lebih dari pokok pinjaman, dan akad ralın adalah akad gadai, dimana ujroh tidak boleh ditentukan berdasarkan besar kecilnya uang pinjaman.Pada akhir pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa akad ijarah di pegadaian syariah cabang Pekalongan belum sesuai dengan syariah. Dikarenakan belum sesuai dengan Fatwa DSN yaitu: 1) Besarnya ujroh seharusnya tidak ditentukan berdasarkan besar kecilnya uang pinjaman melainkan dari biaya perawatan yang dikeluarkan, namun dalam prakteknya ujroh dihitung dari besar kecilnya uang pinjaman. Dan tidak ada perawatan khusus di pegadaian syariah Pekalongan, 2) Apabila masuk dalam jatuh tempo pihak pegadaian seharusnya memberitahu kepada nasabaha mengeni waktu pelelangannya,namun disini pihak pegadaiannya tidak memberitahu waktu pelelangan dan apabila ada kelebihan uang hasil penjualan lelang menjadi milik nasabah, namun pada kenyataannya pihak pegadaian tidak memberitahu kelebihan hasil penjualan lelang. 3) Dalam Islam apabila hutang tidak dibolehkan mengembalikan kelebihan uang pinjaman, namun dalam kenyataannya apabila melakukan hutang harus membayar uang pokoknya beserta kelebihan uang pokok yang dipinjam

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorTrigiyatno, AliUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Akad Ijarah, Pegadaiaan Syariah
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.27 Bank Islam, Baitul Mal Wat Tamlil
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 330 Economics (Ilmu Ekonomi) > 332.1 Banks/Bank, Perbankan
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Prodi Perbankan Syariah
Depositing User: Ida Royani
Date Deposited: 22 Dec 2023 03:27
Last Modified: 22 Dec 2023 03:27
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/6415

Actions (login required)

View Item View Item