Praktik Jual Beli Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Batang Ditinjau dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di TPI Batang, Kabupaten Batang)

Nurrohmah, Yuli (2018) Praktik Jual Beli Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Batang Ditinjau dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di TPI Batang, Kabupaten Batang). Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

	Text 2013213042 YULI NURROHMAH BAB I, V DAN LAMP_1.PDF Download (10MB)
	Text 2013213042 YULI NURROHMAH BAB I - V FULL TEXT_1.PDF Restricted to Registered users only Download (24MB)

Abstract

Dalam Islam nilai-nilai kualitas terangkum dalam etika bisnis Islam. Bagi pengusaha muslim hendaknya dapat memahami dan menerapkan etika bisnis Islam dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan etika bisnis islam dalam usaha jual beli ikan oleh pengusaha ikan di Kelurahan Karangasem Utara. Konsep dasar etika bisnis yang digunakan diantaranya terdiri dari tauhid, keadilan, khilafah dan ihsan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan pemilik usaha dan karyawan pengolahan hasil laut, sumber data sekunder diperoleh dari literature, bacaan dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengecekan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jual beli ikan dengan sistem adangan yang dilakukan ternyata secara umum sudah sesuai dengan etika bisnis Islam, tetapi ada beberapa hal yang belum sesuai terkait dengan konsep Ihsan yaitu kebersihan dan keamanan produk. Kebersihan yang dimaksud adalah pada saat pengepakan hanya menyiram ikan satu kali siraman tanpa berulang-ulang. Untuk keamaan produk yang kurang sesuai yaitu kadang pengusaha menyampurkan sedikit ikan yang kurang segar. Untuk pemakain bahan pengawet semua para pengusaha tidak menambahkan bahan pengawet dalam proses pengepakan. Mereka hanya menggunakan es batu dan garam sebagai bahan pengawet yang alami. Karena para pengusaha tahu betul akan bahanyanya menggunakan bahan pengawet. Untuk kreatifitas/inovasi para pengusaha mampu mengganti tempat pengepakan, yang sebelumnya menggunakan peti ikan yang hanya bisa digunakan satu kali pakai sekarang beralih menggunakan fiber yang bisa digunakan untuk jangka panjang dan lebih ekonomis.

Actions (login required)

View Item