Peran Lembaga Aktivis Gender Dalam Mencegah Pernikahan di Bawah Umur di Kota Pekalongan

Ali, Mohammad Saif (2022) Peran Lembaga Aktivis Gender Dalam Mencegah Pernikahan di Bawah Umur di Kota Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.

	Text 1118105-Bab1&5.pdf Download (3MB)
	Text 1118105 -Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Pernikahan dini adalah sebuah pernikahan Yang calon pengantinnya satu atau keduanya berumur di bawah 19 tahun atau masih duduk dibangku sekolah menengah atas, jadi calon pengantin yang masih berumur 18 tahun (masih remaja) disebut pernikahan dini. di Indonesia batas usia untuk melakukan pernikahan sudah ditentuka yakni 19 tahun bagi masing-masing pasangan akan tetapi pemerintah tetap memberikan pengecualain kepada pihak-pihak tertentu. Padahal dengan membuka peluang terjadinya pernikahan bawah umur dapat menyebabkan dampak negatif bagi pasangan. Sehingga diperlukan upaya dan strategi pencegahan untuk meminimalisir terjadinya pernikahan bawah umur. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplor mengenai peran Lembaga Aktivis Gender dalam mencegah terjadinya pernikahan bahwa umur. Metode penulisan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan obsevarsi. Dalam penelitian ini memakai analisis tematik. Hasil penelitian menunjukan terkait bahwa Lembaga Aktivis Gender Sudah menjalankan perannya dengan baik dengan melakukan beberapa program penceghan pernikahan bawah umur meliputi melakukan sosialisai di sekolah, mengadakan konseling, dan bekerjasama dengan istansi seperti pengadilan dan BP4.

Actions (login required)

View Item