Perspektif Mubādalah Terhadap Pasal 34 Ayat (1) & (2) Undang-Undang perkawinan No. 1 Tahun 1974

Rahmawati, Dewi (2022) Perspektif Mubādalah Terhadap Pasal 34 Ayat (1) & (2) Undang-Undang perkawinan No. 1 Tahun 1974. Undergraduate Thesis thesis, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.

[img] Text
1118160-Bab1&5.pdf

Download (3MB)
[img] Text
1118160 -Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Hak dan kewajiban suami isteri diatur dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 34, dalam pasal ini perempuan seolah dikelompokkan menjadi sosok yang tidak memiliki power dalam rumah tangga bahwa tanggung jawab isteri hanya pada ranah domestik saja, hal ini berbanding terbalik dengan sosio budaya yang berkembang di masyarakat Indonesia. Dalam Prinsip-prinsip Islam yang mana memberikan apresiasi tinggi kepada perempuan dengan memberikan kemuliaan dan perlindungan sebagai payung kesetaraan gender. Sebagaimana yang diajarkan dalam teori mubādalah, karena substansi dari teori mubādalah ini adalah mengenai kerja sama antara laki-laki dengan perempuan dalam membangun relasi kehidupan, tidak ada peran yang lebih penting atau lebih rendah, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan tema “Perspektif Mubādalah Terhadap Pasal 34 Ayat (1) & (2) Undang-Undang perkawinan No. 1 Tahun 1974”. Berdasarkan latar belakang di atas fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana perspektif mubādalah terhadap Pasal 34 Ayat (1) & (2) Undang-undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 dan relevansi konsep mubādalah dan Pasal 34 Ayat (1) & (2) dalam konteks kekinian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif mubādalah terhadap Pasal 34 Ayat (1) & (2) Undang-undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 dan relevansi konsep mubādalah dan Pasal 34 Ayat (1) & (2) dalam konteks kekinian Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian pustaka (library research). Adapun sumber data yang digunakan berupa data sekunder dari sumber-sumber terkait tema seperti al-quran, hadits, penelitian terdahulu, buku-buku, serta dari wawancara penemu teori mubādalah, Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa realita pada masyarakat pembagian hak dan kewajiban suami isteri masih kental dengan budaya setempat kondisi keluarga demikian harus diimbangi dengan pemahaman kedua belah pihak akan hak dan kewajiban kepada pasangan dan anaknya. Hak-hak yang harus diterima oleh isteri dan suami itu sama, pada hakikatnya merupakan upaya dalam Islam untuk mengangkat harkat martabat kaum perempuan. Dalam perspektif mubādalah, menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang setara dalam pembagian hak dan kewajiban, karena dengan kesetaraan tersebut akan menciptakan sebuah kemashlahatan di dalam rumah tangga.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMubarok, MubarokUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Hak dan Kewajiban, Suami Isteri, Teori Mubādalah
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.3 Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam, Munakahat
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Ridho Aji Anggana
Date Deposited: 14 Mar 2024 05:58
Last Modified: 14 Mar 2024 05:58
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/7428

Actions (login required)

View Item View Item