Hukum Childfree (Komitmen Pasutri Untuk Tidak Memiliki Anak) Dari Persepektif Teori Sistem Jasser Auda

Ardhyansa, Irvan Dwi (2022) Hukum Childfree (Komitmen Pasutri Untuk Tidak Memiliki Anak) Dari Persepektif Teori Sistem Jasser Auda. Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

	Text 1118052-Bab1&5.pdf Download (4MB)
	Text 1118052-fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Childfree adalah komitmen pasangan suami istri untuk tidak memiliki anak. Hal ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Pasalnya salah satu tujuan dari pasangan suami istri menikah untuk memiliki anak, tetapi dalam kenyataanya ada yang tidak ingin memiliki anak dengan berdasarkan alasan-alasan tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan hukum childfree komitmen pasutri untuk tidak memiliki anak dalam perspektif teori sistem Jasser Auda. Kegunaan penelitian ini untuk diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada literatur tentang childfree dalam pandangan teori system Jasser Auda. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan pendekatan kualitatif . Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal, penelitian terdahulu dan media internet yang relevan dengan pembahasan penelitan ini. Dalam teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, dan data dianalisis dengan teknik analisis konten yang dielaborasikan dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah bahwa hukum childfree komitmen pasutri untuk tidak memiliki anak itu tidak boleh karena tidak sesuai dengan hifz nasl yaitu menjaga keturunan, lalu prespektif teori sistem Jasser Auda atas dasar fitur analisis sistem menurut Jasser Auda yang meliputi fitur kognitif, holistik, keterbukaan, keterkaitan, multidimensional, dan kebermaksudan menjadikan munculnya nilai kemashlahatan bagi umat manusia khususnya pasangan suami dan istri yang berkomitmen untuk tidak memiliki anak. Childfree merupakan kepentingan hajiyyat yang mana kepentingan dalam tingkatan ini menjadi alternatif pasangan yang tidak bisa melaksanakan kepentingan hukum pokok (Dharuriyat) dalam hal keturunan. Alasan komitmen pasangan suami istri untuk tidak memiliki anak menjadi salah satu faktor Maqashid memandang pilihan ini pada Pemeliharaan keturunan dalamtingkat hajiyyat.

Actions (login required)

View Item