Cerai Gugat Akibat Suami Menikah Sirri (Studi Perbandingan Antara Putusan Pengadilan Agama Batang Nomor Perkara 1856/pdt.G/2016/PA.Btg Dengan Putusan Putusan Pengadilan Agama Tegal Nomor Perkara 213/pdt.G/2018/PA.Tgl)

Prasetyo, Sigit (2022) Cerai Gugat Akibat Suami Menikah Sirri (Studi Perbandingan Antara Putusan Pengadilan Agama Batang Nomor Perkara 1856/pdt.G/2016/PA.Btg Dengan Putusan Putusan Pengadilan Agama Tegal Nomor Perkara 213/pdt.G/2018/PA.Tgl). Undergraduate Thesis thesis, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.

[img] Text
2011116052-Bab1&5.pdf

Download (5MB)
[img] Text
2011116052-Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Adanya perkawinan yang sah menurut agama namun tidak mendapat legalitas yang sah menurut hukum negara. Sehingga, hak-hak dan kewajiban-kewajiban antara suami dan istri tidak mendapat jaminan secara penuh dari negara, begitupula tidak ada izin dengan penggugat untuk menikah sirri dengan wanita lain. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pertimbangan hakim dan mengetahui perbedaan akibat hukumnya antara Pengadilan Agama Batang dengan Pengadilan Agama Tegal. Jenis Penelitian ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundangundangan, kasus dan perbandingan. Adapun bahan hukumnya berupa primer, seperti putusan hakim dan sekunder seperti publikasi undang-undang, subjek dan objek penelitian ini di Pengadilan Agama Batang dan Pengadilan Agama Tegal yang dihasilkan lewat metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Kesimpulan penelitian ini adalah perbedaan pertimbangan putusan antara Pengadilan Agama Batang dengan Pengadilan Agama Tegal bahwa pada putusan Pengadilan Agama Batang lebih banyak melihat literasi hukum (hukum formil) sedangkan hakim Pengadilan Agama Tegal pada putusannya banyak melihat fakta hukum (hukum materil) hal itu dapat dibuktikan dengan melihat kesaksian para saksi bahwasannya tergugat meninggalkan tergugat selama 26 tahun lamanya sebagai dasar pertimbangan hakim untuk memutus perkara tersebut. Menurut penulis bahwa putusan berdasarkan fakta hukum yang ada, kiranya akan lebih adil dari pada putusan yang berdasarkan literasi hukum saja. Hal tersebut sesuai dengan kaidah hukum legal reasoning. Majelis Hakim memiliki pertimbangan yang berbeda untuk kedua perkara ini. Melihat dari akibat hukum yang ada pada kedua perkara, pihak tergugat lebih diuntungkan karena meninggalkan penggugat begitu saja tanpa memberikan nafkah dan seharusnya tergugat yang tidak bertanggung jawab terhadap pernikahannya wajib dikenai sanksi baik nafkah ataupun biaya ganti rugi selama ditinggalkan tergugat. Menurut analisis penulis melihat dari akibat hukum yang ada pada kedua perkara hakim harusnya melakukan ex officio karena jabatannya sebagai hakim mempunyai hak untuk berinisiatif menetapkan dilaksanakannya pemeriksaan setempat ketika menemukan adanya suatu masalah pada objek sengketa. Hal itu dapat digali dari proses persidangan, demi tercapainya asas dalam beracara, dari hal itu juga dapat digali beberapa pertimbangan hakim untuk menetapkan biaya atau pun nafkah setelah perceraian.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorSofiani, TrianahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Cerai gugat, Nikah sirri, Pengadilan Agama
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.3 Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam, Munakahat
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Ridho Aji Anggana
Date Deposited: 18 Mar 2024 02:51
Last Modified: 18 Mar 2024 02:51
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/7487

Actions (login required)

View Item View Item