Muslimah, Nurul (2021) Kriteria Putusan Bain dan Khul'i Dalam Perkara Perceraian di Pengadilan Agama ( Studi Perkara PA Kajen Tahun 2017-2019 ). Undergraduate Thesis thesis, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.
Text
2011315516-Bab1&5.pdf Download (3MB) |
|
Text
2011315516-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Perintah pengajuan perceraian di pengadilan dimaksudkan guna adanya kepastian hukum, karena putusan yang diajukan oleh lembaga peradilan bersifat mengikat dan memiliki hukum yang pasti dan kuat sehingga bila pihak-pihak yang diutarakan dalam putusan tersebut tidak menaati amar atau perintah putusan dapat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana pertimbangann hukum hakim Pengadilan Agama Kajen dalm menjatuhkan putusan bain dan khul’i pada tahun 2017 sampai dengan 2019? Bagaimana konsekuensi hukum dari putusan bain dan khul’i dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Kajen pada tahun 2017 sampai dengan 2019 ? Riset ini berjenis penelitian pustaka yakni penelitian yang mengkaji studi dokumen. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Guna mendapatkan data yang dibutuhkan pada riset ini, penulis menggunakan teknik utama data berupa studi dokumentasi. Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode preskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, Pertimbangan hukum hakim Pengadilan Agama Kajen dalam menjatuhkan putusan bain dan khul’i pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 adalah 1) aspek kontak seksual antara suami dan istri (qabla atau ba’da dukhul), 2) aspek bilangan talak dan 3) aspek keterjadian talak lewat instrumen tebusan atau iwadh.Talak bain menjadi putusan talak yang paling dominan, di samping cakupannya luas juga karena merupakan fasilitas talak yang diberikan kepada kaum istri dalam upaya mengajukan talak terhadap suaminya. Sementara khul’i disebabkan karena terjadinya pelanggaran taklik talak. Kedua, konsekwensi hukum dari putusan bain dan khul’I dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Kajen antara tahun 2017 sampai dengan 2019 adalahTalak bain bersifat memutus perkawinan secara utuh (nyata), sehingga perlu nikah baru untuk kembali. Sedangkan khul’i cenderung bersifat mengurangi kadar ikatan nikah saja dan tidak sampai memutusnya sehingga pasca talak raj’i masa iddah yang ada menjadi dimana ikatan itu dapat dirajut lagi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Putusan Bain dan Khul’i, Perceraian, Pengadilan Agama | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.3 Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam, Munakahat 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Ridho Aji Anggana | ||||||||
Date Deposited: | 19 Mar 2024 01:58 | ||||||||
Last Modified: | 19 Mar 2024 01:58 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/7510 |
Actions (login required)
View Item |