Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam Mencegah Juvenile Cyber-Delinquency Di Madrasah Aliyah Negeri Batang

Farid, Imam (2024) Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam Mencegah Juvenile Cyber-Delinquency Di Madrasah Aliyah Negeri Batang. Masters thesis, UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 50222018_COVER_BAB I & BAB VII.pdf Download (2MB)
	Text 50222018_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan keimanan melalui penanaman pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik. Pendidikan Agama Islam harus mengacu kepada penanaman nilai keislaman dan tidak dapat dilepaskan pada etika sosial dan moralitas sosial. Oleh karena hal tersebut, guru memegang tanggung jawab dalam membina akhlak mulia peserta didik. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak peserta didik juga mengalami tantangan sesuai dengan perkembangan yang ada. Berbagai bentuk penyimpangan sosial baru muncul akibat dari perkembangan teknologi informasi atau yang disebut dengan juvenile cyber-delinquency. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk juvenile cyber-delinquency di MA Negeri Batang?, apa motivasi peserta didik melakukan juvenile cyber-delinquency di MA Negeri Batang?, dan bagaimana upaya guru Akidah Akhlak dalam mencegah juvenile cyber-delinquency di MA Negeri Batang?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk-bentuk juvenile cyber-delinquency di MA Negeri Batang, untuk menganalisis motivasi peserta didik melakukan juvenile cyber-delinquency di MA Negeri Batang, dan untuk menganalisis upaya guru Akidah Akhlak dalam mencegah juvenile cyber-delinquency di MA Negeri Batang. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peserta didik, guru Akidah Akhlak, orang tua peserta didik, dan madrasah agar lebih peduli dan berhati-hati akan dampak negatif dari penyalahgunaan teknologi informasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive yang terdiri dari kalangan peserta didik dan pendidik. Informan dari kalangan peserta didik yang memenuhi kriteria terdiri dari Pepaya, Mentimun, Pare, Semangka, Matahari, Mawar, Melati, Belut, Sidat, Gabus, Kencil, dan Tikus. Sedangkan dari kalangan pendidik yang memenuhi kriteria terdiri dari Sakdullah, Mohammad Sahlan, Endon Nurcahyati, dan Muh. Asnawi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana yang terdiri dari data condensation, data display, dan conclusions drawing. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa bentuk-bentuk juvenile cyber-delinquency di MA Negeri Batang terdiri dari cybersex (Pepaya, Mentimun, Pare, dan Semangka), cyberbullying (Matahari, Mawar, dan Melati), online-gambling (Belut, Sidat, dan Gabus), dan hacking (Kancil dan Tikus). Motivasi informan dalam melakukan juvenile cyber-delinquency terdiri dari motif internal (gabut dan penasaran, kepuasan, dan pengakuan) dan motif eksternal (iklan dan ajakan orang lain). Upaya guru Akidah Akhlak dalam mencegah juvenile cyber-delinquency terdiri dari program pembiasaan (menyambut peserta didik, membiasakan senyum, sapa, salam, sopan dan santun, Shalat Dhuha berjamaah, Tadarus bersama, dan Asmaul Husna bersama), pendidikan Tasawuf (doa Tasbih, Sholawat nariyah, dan hafalan surat-surat pendek), serta pembatasan penggunaan handphone di lingkungan madrasah.

Actions (login required)

View Item