Representasi Resolusi Konflik India Dengan Pakistan Dalam Film Bajrangi Bhaijaan

Rivaldi, Reza (2021) Representasi Resolusi Konflik India Dengan Pakistan Dalam Film Bajrangi Bhaijaan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
Bab I-V.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13MB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Rivaldi, Reza. (2042115014). 2021. Representasi Resolusi Konflik India dengan Pakistan dalam Film Bajrangi Bhaijaan. Skripsi Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan. Pembimbing: Wirayudha Pramana Bhakti M.Pd. Suatu konflik merupakan keniscayaan di dalam proses kehidupan manusia. Tidak mungkin bagi satu orang pun manusia yang di dalam hidupnya tanpa menghadapi konflik atau permasalahan. Entah itu dalam hubungan dalam lingkup antar individu, antar kelompok, individu dengan kelompok, bahkan sampai lingkup antar negara. Oleh karena itu konflik itu akan selalu ada, tergantung kita bagaimana langkah-langkah kita dalam menghadapi konflik. Berbeda jenis konflik yang dihadapi, berbeda pula langkah-langkah yang kita ambil dalam menyikapi atau menghadapi konflik. Langkah-langkah yang kita lakukan dalam menghadapi konflik harus kita sesuaikan dengan situasi dan kondisi pihak yang berkonflik saat itu. Hal ini berarti ketika seseorang ingin menyelesaikan sebuah konflik, perlu adanya analisa terhadap konflik yang kita hadapi, dan dalam skripsi ini penulis lebih terfokus terhadap konflik antar negara. Sebagai contoh adalah konflik India dengan Pakistan. Sebelum India dan Pakistan meraih kemederkaan dari Inggris, dua partai politik besar di India yang satu mewakili kaum beragana Hindu dan satu partai lainnya mewakili suara kaum Muslim. Dua kelompok partai besar tersebut telah mengalami perselisihan perihal ideologi dan tujuan politik diantara keduanya. Mohammad Ali Jinnah yang waktu itu memimpin Persatuan Muslim India, tidak menyetujui jika sebuah wilayah tanah air India tidak dipisahkan bagi penganut Muslim India. Pada akhirnya Inggris yang waktu itu masih memiliki kuasa di India menyetujui pembagian wilayah India menjadi dua negara yang merdeka. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah mereka tidak melakukan pengawasan terhadap jalannya pengambilalihan kekuasaan itu. Dampaknya, Pembagian wilayah India dengan Pakistan menimbulkan berbagai permasalahan yang sampai sekarang belum bisa diselesaikan. Seperti kesenjangan ekonomi, konflik politik, agama, suku dan ras yang masih banyak terjadi diantara kedua negara. Hal ini terlihat dengan banyaknya jurnal yang mengangkat tentang berbagai permasalahn yang terjadi, dan juga beberapa film yang membahas tentang hubungan India dengan Pakistan. Potensi menyebarkan pesan perdamaian melalui sebuah karya film dinilai cukup efektif untuk memepengaruhi pola pikir masyarakat. Sehingga para sineas (pegiat film) mulai menyisipkan pesan perrdamaian dalam film yang mereka buat. Tujuannya adalah agar tercipta hubungan India dan Pakistan yang lebih baik dari sebelumnya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian terhadap film Bajrangi Bhaijaan yang telah dipilih adegan-adegan yang memiliki korelasi dengan judul skripsi untuk selajutnya dianalisis. Adapun rumusan masalahnya, yakni: 1. Bagaimana konflik India dengan Pakistan digambarkan dalam film Bajrangi Bhaijaan ? 2. Bagaimana langkah resolusi konflik India dengan Pakistan yang ditawarkan dalam film Bajrangi Bhaijaan. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui representasi konflik India dengan Pakistan dalam film Bajrangi Bhaijaan dan Untuk mengetahui langkah resolusi konflik India dengan Pakistan yang ditawarkan dalam film Bajrangi Bhaijaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan untuk menganalisis adegan-adegan yang sudah dipilih penulis menggunakan teori semiotik yang dikemukakan oleh Roland Barthes untuk mengetahui representasi konflik India dengan Pakistan yang ditampilkan dan film begitu pula dengan resolusinya. Peneliti melakukan penelitian pustaka (library research) dengan melihat film dan memilah adegan untuk kemudian dianalisis. Sumber data primer yaitu film Bajrangi Bhaijaan. Adapun sumber data skundernya yaitu jurnal dan buku-buku yang relevan. Dari hasil penelitian, kesimpulan yang didapat oleh peneliti yaitu terdapat lima konflik yang diangkat dan di representasikan dalam film yaitu : 1. Orang Pakistan yang pernah bekerja di bidang militer sulit untuk mendapatkan visa ke India, 2. Dengan alasan sejarah perang antar kedua Negara, berdampak pada hubungan social antar kedua warga Negara. Sampai-sampai anak kecil yang tak tidak tahu apa-apa mengenai konflik kedua Negara pun juga merasakan dampaknya, 3. Prasangka-prasangka negatif yang masih kuat diantara kedua Negara menjadikan penilaian bahwa orang india yang pergi ke Pakistan sering dituduh sebagai mata-mata. Begitu pula sebaliknya orang Pakistan yang datang ke India juga sering dilabeli sebagai mata-mata, 4. Kepentingan pemerintah atau pimpinan yang lebih mendahulukan kepentingan reputasi sebuah Negara, mengakibatkan intruksi-intruksi yang lebih mementingkan harga diri Negara dibandingkan kebaikan bagi semua umat. Maka seringkali terjadi benturan antara instruksi atasan dengan hati nurani seorang bawahan atau ujung tombak dari pelaksana tugas, 5. Banyak peristiwa-peristiwa demonstrasi yang menuntut pembebasan warga yang diduga sebagai mata-mata, karena menurut para demonstran tidak ada bukti yang menunjukan bahwa orang yang ditahan itu benar-benar sebagai mata-mata. Selain itu film Bajrangi Bhaijaan juga menawarkan lima langkah untuk menyelesaikan konflik India dengan Pakistan, diantaranya adalah: 1. Penduduk dari kedua Negara harus mampu membedakan mana wilayah aqidah dan mana wilayah social kemanusiaan, 2. Penduduk dari kedua Negara harus mampu melupakan sejarah pahit, dan kemudian merajut kerukuan dengan menyebarkan narasi-narasi perdamaian, 3. Penduduk dari kedua Negara harus ada yang mengambil inisiatif agar terciptanya perdamaian, walaupun mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak, 4. Manfaatkanlah media sebagai alat untuk menyebarkan pesan perdamaian, karena media massa mempunyai keunggulan dalam hal kecepatan dan jangkauan pesan yang ingin disampaikan, 5. Satukanlah perbedaan yang ada dengan menyamakan visi atau tujuan yaitu “Perdamaian”, karena ketika semua penduduk sudah memiliki keinginan untuk berdamai, maka tembok perbatasan yang semula menjadi penghalang tidak akan berarti apa-apa.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorBhakti, Wirayudha PramanaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Resolusi Konflik, Bajrangi Bhaijaan, Konflik, India, Pakistan
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X7.5 Pers dan Media Massa Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 300 Sociology and Anthropology(Sosiologi dan Antropologi) > 302.2 Communication/Komunikasi
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
Depositing User: Ari Sugeng
Date Deposited: 23 Apr 2024 05:52
Last Modified: 23 Apr 2024 05:52
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/8092

Actions (login required)

View Item View Item