Konstruksi Jilbab Dalam Tafsir Phra’ Maha Kham Phi al-Qur’an lek Khwammai Phasa Thai Chabab Phra’rach Chathan Karya Tuan Suwannasat

Maromae, Khaulah (2021) Konstruksi Jilbab Dalam Tafsir Phra’ Maha Kham Phi al-Qur’an lek Khwammai Phasa Thai Chabab Phra’rach Chathan Karya Tuan Suwannasat. Undergraduate Thesis thesis, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.

	Text Bab I-V.pdf Download (5MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Dalam pandangan masyarakat secara umum, jilbab merupakan pakaian untuk menutup aurat yang sangat identik dengan perempuan muslimah. Sehingga jilbab bisa disebut sebagai simbol dari agama Islam. Perempuan yang memakai pakaian tertutup untuk menutupkan seluruh tubuhnya akan dapat melindungi dirinya dari fitnah. Jilbab juga sebagai perhiasan untuk memperindahkan diri, sehingga menjadi lambang status seorang dalam masyarakat. Dalam Islam jilbab sebagai cerminan kepribadian pemakainya. sekarang banyak berbagai macam corak dan mode jilbab atau pakaian, yang biasanya berkaitan erat dengan agama, adat istiadat, dan kebudayan-kebudayaan setempat. Para mufassir memberi pendapat bahwa menggunakan jilbab adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh perempuan muslimah, pemakaian jilbab hampir setiap negara membicarakan dan menelitikannya. Jilbab menjadi sebuah simbol agama yang sudah melahirkan banyak polemik di kalangan umat Islam sendiri. Sama juga dengan penggunaan jilbab oleh muslim di Thailand telah menjadi fenomena yang berkembang di kalangan masyarakat dalam kaitan dengan cara berpakaiannya. Disini dikarenakan Muslim di Thailand hanya minoritas maka sering terjadi konflik-konflik dalam masyarakat, salah satunya mengenai jilbab. Dari kebijakan serta kekuatan dan kesabaran Muslim dahulu, maka jika dilihat pada zaman sekarang, seorang wanita yang berpakaian dengan lengkap yaitu dengan menutup aurat, kecuali wajah dan telapak tangan yang ditampakkan. Sudah menjadi terbiasa bagi masyarakat Thailand yang sekarang. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji kenapa Masyarakat Muslim sangat mementingkan berjilbab ataupun berpakaian yang harus sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Maka penulis akan membahas mengenai pemaknaan Jilbab bagi Masyarakat Muslim Thailand, dengan mengkaji pada beberapa ayat, diantaranya Q.S. Al-Ahzab (33): 53, 55, 59, Q.S. An-Nur (24): 31, Q.S. Al-A’raf (7) 26, 31, Q.S. Al-Isra(17): 45, dan Q.S. An-Nahl (16): 81. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) yakni dengan sumber primer yang berasal dari salah satu karya tafsir Tuan Suwannasat yang berjudul “Konstruksi Jilbab Dalam Tafsir Phra’ Maha Kham Phi al-Qur’an lek Kwammai Phasa Thai Chabab Phra’rach Chathan” hasil dari penelitian ini adalah terdapat bahwa Tuan Suwannasat, menerjemahkan dan menafsirkan ayat-ayat diatas dengan secara global ataupun secara umum, Jika dilihat penafsirannya terdapat bahwa kata-kata yang yang dipakai khususnya mengenai jilbab atau hijab dari ayat-ayat tersebut memiliki arti dan maksud yang sama. Seperti ayat-ayat yang diartikan dengan jilbab atau pakaian terdapat pada Q.S. al-Ahzab[33]: 59, An-Nur (24): 31, al-A’raf [7]: 26, 31, dan Q.S. an-Nahl [16]: 81, dan ayat yang diartikan dengan hijab atau penyekatan terdapat pada Q.S. al-Ahzab[33]: 53, 55 al-Isra’ [17]: 45. Alasan kenapa Tuan Suwannasat menafsirkan secara global, karrena beliau ingin penafsirannya dapat dipahami oleh semua kalangan, terutama kepada umat muslim yang ada di Thailand.

Actions (login required)

View Item