Peran Pembelajaran Paibp Dalam Membudayakan Pemahaman Agama Dan Penghargaan Terhadap Keragaman Agama Di Smp Negeri 1 Batang

Huda, David Yanuaril (2024) Peran Pembelajaran Paibp Dalam Membudayakan Pemahaman Agama Dan Penghargaan Terhadap Keragaman Agama Di Smp Negeri 1 Batang. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text Cover_Bab I dan Bab VII.pdf Download (2MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text Lampiran.pdf Download (1MB)

Abstract

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal sebagai penyedia layanan pendidikan agama adalah amanah Peraturan Pemerintah. SMP N 1 Batang merupakan lembaga pendidikan yang memiliki kurikulum pembelajaran PAIBP di tengah heterogensi peserta didiknya. Peran pembelajaran PAIBP sangat diperlukan guna membudayakan pemahaman agama dan penghargaan terhadap keragaman agama di sekolah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa lebih dalam peran pembelajaran PAIBP dalam membudayakan pemahaman agama dan penghargaan terhadap keragaman agama di SMP N 1 Batang. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan dalam bentuk fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru PAIBP, guru BK, beberapa peserta didik yang terdiri dari peserta didik muslim dan non muslim, serta beberapa guru lainnya. Teknik analisis data yang digunakan merujuk teori Miles dan Huberman yang meliputi tiga tahapan yaitu kondensasi data, display data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kemudian data tersebut diuji keabsahannya menggunakan teknik triangulasi narasumber, metode, dan waktu. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran PAIBP berperan dalam membudayakan pemahaman agama dan penghargaan terhadap keragaman agama di SMP N 1 Batang. Namun, dari sepuluh indikator pembudayaan agama di sekolah terdapat beberapa aspek yang masih lemah yakni dalam hal perilaku sopan santun dalam bertutur kata, budaya displin waktu yang belum sepenuhnya terbentuk, dan masih adanya perilaku perundungan yang dilakukan oleh peserta didik. Sedangkan dari dimensi penghargaan terhadap keragaman agama sudah tertanam dengan baik dibuktikan dengan adanya rasa aman dan nyaman yang dirasakan oleh peserta didik non muslim, serta adanya dialog antar pemeluk agama.

Actions (login required)

View Item