Peran gender dalam Al-qur’an (Analisis penafsirsn Imam Al-maraghi dalam Tafsir Al-maraghi)

Abdurro'uf, Mukhammad (2020) Peran gender dalam Al-qur’an (Analisis penafsirsn Imam Al-maraghi dalam Tafsir Al-maraghi). Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.docx Download (16kB)

Abstract

Sebagai agama yang berbasis wahyu dan merupakan agama yang mengedepankan keadilan dan persamaan seluruh manusia, Islam sering dituduh sebagai pelestari gender yang patriarkal, yakni melebihkan laki-laki dan menomorduakan perempuan. Hal ini nampak dalam hal pemikiran-pemikiran ulama klasik yang tertuang dalam kitab mereka, tanpa terkecuali ulama tafsir. Diantara mereka ada yang dengan ekstrem membatasi peran perempuan dan ada pula yang lebih longgar dengan memberikan kebebasan kepada perempuan untuk berperan aktif dalam ranah publik. Ada banyak hal yang memengaruhi penafsiran mereka. Sehingga boleh jadi ketika menafsirkan ayat yang sama, namun menghasilkan pandangan yang berbeda. Penelitian ini akan mengkaji pandangan Imam Al-Maraghi tentang peran gender dalam Alqur’an, dengan mengambil rumusan masalah: Bagaimana penafsiran Imam Al-Maraghi mengenai ayat-ayat yang berkenaan tentang peran gender dalam Alqur’an. Penelitian ini menggunakan penelitian Library Research (Kajian Pustaka) dengan menggunakan data primer Tafsir Al-Maraghi karya Ahmad Mustafa AlMaraghi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif pendekatan tematik. Adapun langkah pokok analisis data dalam penelitian ini diawali dengan mencari ayat, dan mengkaji teks melalui pemahaman yang diberikan oleh penafsir.Selanjutnya diinterpretasikan secara objektif dan dituangkan secara deskriptif dan ditarik beberapa kesimpulan secara deduktif dengan mengacu kepada rumusan masalah. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa ada satu ayat yang beliau terkesan bias gender, sedangkan tiga ayat lainnya beliau terkesan feminis. Alqur’an Surat Ali-Imran:195, dan Surat At-Taubah:71, dan Al-Baqarah ayat 282 beliau tafsirkan secara jelas dengan tidak membeda-bedakan jenis kelamin dalam hal politik dan pekerjaan. Sedangkan mengenai Surat An-Nisa:34 mengenai pemimpin beliau tafsirkan dengan melihat teks yang ada pada saat itu, meskipun dalam ayat 34 Surat An-Nisa beliau tetap menjelaskan bahwa ayat tersebut bukan berbicara tentang kepemimpinan perempuan, melainkan bagaimana seorang suami memperlakukan istrinya sebagai kepala rumah tangga.

Actions (login required)

View Item