Ni’mah, Fina Jazalatun (2022) Pernikahan Remaja Dalam Literatur Tafsir Feminis (Studi Komparatif Pemikiran KH. Husein Muhammad serta KH. MA. Sahal Mahfudh). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H ABDURRAHMAN WAHID.
Text
3118080 -Bab1&5.pdf Download (1MB) |
|
Text
3118080 -Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
3118080 -Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (386kB) |
Abstract
Dalam Undang-Undang pernikahan Pasal 7 Undang-undang pernikahan No.16 tahun 2019, Mengenai Perkawinan hanya diizinkan apabila laki-laki dan perempuan sudah mencapai umur 19 tahun. Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak para remaja menikah dibawah usia 19 tahun, ada yang mengikuti tradisi masyarakat, perintah dari keluarga, adapula yang dari pergaulan bebas dapat menyebabkan pernikahan dini. Sehingga berdasarkan hal tersebut, peneliti pun merumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini dengan sebagaimana berikut: (1) Bagaimana penafsiran KH. Husein Muhammad dan KH. MA. Sahal Mahfudh tentang pernikahan remaja?; (2) Bagaimana perbedaan penafsiran dari KH. Husein Muhammad dan KH. MA. Sahal Mahfudh tentang pernikahan remaja?. Yang mana bertujuan untuk (1) Dapat mengetahui penafsiran ayat-ayat tentang pernikahan remaja dalam penafsira KH. Husein Muhammad dan KH. MA. Sahal Mahfudh; (2) untuk menganalisa perbedaan penafsiran dari KH. Husein Muhammad dan KH. MA. Sahal Mahfudh mengenai pernikahan remaja. Penelitian ini merupakan model penelitian kualitatif. Sedangkan ditinjau dari objeknya, penelitian ini termasuk jenis penelitian hermeneutika, dengan bantuan teori hermeneutika gracia. Adapun teknik yang dipakai dalam menganalisa data dalam penelitian ini, menggunakan teknik analisis hermeneutika Gracia dalam Studi Komparatif pemikiran KH. Husein Muhammad serta KH. MA. Sahal Mahfudh. Adapun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka menunjukkan hasil bahwa: (1) Penjelasan dari KH. Husein Muhammad bahwa apabila dalam pernikahan tersebut ada kemadharatan maka pernikahan itu tidak disahkan dalam Agama, sedangkan KH. Sahal, pernikahan boleh dilakukan bila mendapat persetujuan dari anak, karena dalam melakukan rumah tangga harus dengan keikhlasan bukan keterpaksaan, dan pasangan yang sudah dipilihkan oleh wali mujbir harus sekufu.; (2) KH. Husein Muhammad berpendapat bahwa kepantasan untuk menikah itu salah satunya itu harus mengalami masa pubertas serta lakilaki harus bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga yang akan menafkahi istri dan anak-anaknya, sedangkan pemikiran KH. Sahal
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pernikahan Remaja, Penafsiran, Komparasi | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Ari Sugeng | ||||||||
Date Deposited: | 15 Oct 2024 07:11 | ||||||||
Last Modified: | 15 Oct 2024 07:11 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/10723 |
Actions (login required)
View Item |