Rosyidin, Miftakhur (2022) Kontekstualisasi Qiṣāṣ Dalam Al-Qur’an: Analisis Hermeneutika Ma’na Cum Maghza Atas Qs. Al-Baqarah Ayat 178-179” Skripsi Program Studi Ilmu Al-Qurʻan Dan Tafsir. Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI.
Text
3118039-Bab1&5.pdf Download (2MB) |
|
Text
3118039-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
3118039-lampiran.pdf Download (667kB) |
Abstract
Rosyidin, Miftakhur, 3118039, 2022. Islam hukum tersebut dimodifikasi. Akan tetapi, di zaman modern ini muncul aspirasi penolakan terhadap hukum qiṣāṣ dengan mengatas namakan hak asasi manusia. Bahkan di kalangan umat Islam sendiri juga terjadi penolakan tersebut dengan alasan bahwa qiṣāṣh telah melanggar maqashid al-syari'ah, yakni hifzh alnafs (menjaga jiwa). Oleh karena itu melalui tulisan ini, penulis mencoba menelaah secara mendalam permasalahan qiṣāṣ ini dengan pendekatan ma’na cum maghza yang dicetuskan oleh Prof. Dr. Phil. Sahiron Syamsudin M.A. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kontekstualisasi ayat Qiṣāṣ dalam Al-Qur’an dengan Hermeneutika Ma’na cum Maghza. (2) Bagaimana implikasi penafsiran ayat Qiṣāṣ dengan hermeneutika Ma’na cum Maghza dalam konteks kekinian. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memahami kontekstualisasi ayat Qiṣāṣ dalam Al-Qur’an dengan Hermeneutika Ma’na cum Maghza. (2) Menganalisis implikasi penafsiran ayat Qiṣāṣ dengan hermeneutika Ma’na cum Maghza dalam konteks kekinian. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan hermeneutika Ma’na Cum Maghza. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan hermeneutika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa qiṣāṣ merupakan bagian dari ‘illah yang telah tertulis secara jelas dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 178-179. Kontekstualisasi hukuman qiṣāṣ dalam hermeneutika Ma’na cum Maghza seharusnya bisa diterapkan dimanapun dan hukuman qiṣāṣ bisa menjadi hukuman pengganti di Indonesia tetapi dengan cara yang lebih moderat seperti menyebut qiṣāṣ dengan hukuman setimpal atau kata yang lebih umum digunakan di Indonesia seperti halnya kata kafir diganti dengan non muslim.. Hal ini mengindikasikan bahwa hukuman qiṣāṣ masih relevan pada masa kini guna menanggulangi terhadap kejahatan-kejahatan besar seperti pembunuhan berencana, terorisme, pelanggar HAM, dan kejahatan lainnya yang dapat merusak keamanan masyarakat. Namun hal ini, diperlukan penyidikan dan penyelidikan dengan penuh hati-hati agar tidak terjadi kesalahan.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Qiṣāṣ, hermeneutika, Ma’na cum Maghza | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X1 Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X2.1 Ilmu Hadits |
||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Asefuddin Riza | ||||||||
Date Deposited: | 18 Oct 2024 03:26 | ||||||||
Last Modified: | 18 Oct 2024 03:26 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/10880 |
Actions (login required)
View Item |