Shalat Khusyuk Sebagai Terapi Bagi Ketenangan Jiwa (Kajian Kitab Mukāsyafatul Qulūb Karya Al-Ghazali)

Rif’an, Maulana Muhammad (2023) Shalat Khusyuk Sebagai Terapi Bagi Ketenangan Jiwa (Kajian Kitab Mukāsyafatul Qulūb Karya Al-Ghazali). Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI.

	Text 3318020-Bab1&5.pdf Download (3MB)
	Text 3318020-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text 3318020-lampiran.pdf Download (930kB)

Abstract

halat Khusyuk merupakan bentuk aktivitas ibadah seorang hamba kepada Allah SWT yang dalam pelaksanaannya menyertakan unsur lahiriyah dan bathiniyyah, dinamakan sebagai shalat khusyuk karena dalam pemaparannya AlGhazali pada kitab Mukāsyafatul Qulūb menuturkan bahwa shalat harus menyertakan kehadiran hati (pemaknaan). Sehingga shalat yang dijalankan secara khusyuk (shalat khusyuk) kemudian dapat menjadi sebuah media terapi yang muaranya pada terciptanya ketenangan jiwa. Sehingga dalam penelitian ini penulis memgambil rumusan masalah sebagai berikut: a). Apa yang dimaksud shalat khusyuk yang terkandung dalam kajian kitab Mukāsyafatul Qulūb karya Al-Ghazali. b). Apa yang dimaksud shalat khusyuk sebagai terapi dalam kajian kitab Mukāsyafatul Qulūb karya Al-Ghazali. c). Apa indikator ketenangan jiwa dalam kajian kitab Mukāsyafatul Qulūb karya Al-Ghazali. Manfaat secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan keilmuan tasawuf dan psikoterapi khususnya pada kajian shalat khusyuk sebagai terapi bagi ketenangan jiwa. Manfaat secara praktis penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan intelektual bagi penulis dan dapat menjadi salah satu referensi dalam mempelajari shalat khusyuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka atau library research. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis isi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: a). Shalat Khusyuk: Hudhurul Qalb (Menghadirkan Hati), Tafahhum (Pemahaman), Ta’dhim (Penghormatan), Haibah (Takut atau Kagum), Raja’ (Harapan), Haya’ (Malu). b). Shalat sebagai Terapi Lahiriyah: Berdiri, Rukuk, Berdiri dari Rukuk (I’tidal), Sujud, Duduk diantara dua Sujud, Tasyahud. Shalat sebagai Terapi Bathiniyyah: Sebagai Pelebur Dosa, Sebagai Media Istirahat Jiwa, Sebagai Media Obat. c). Ketenangan Jiwa: Merasa aman, damai dan tenteram, Bisa menerima diri sendiri, Mampu menguasai diri secara profesional, Mampu menumbuhkan interaksi aktif dan memuaskan orang lain.

Actions (login required)

View Item