Munawaroh, Umi (2022) Konsep Insan Kamil (Studi Komparatif Pemikiran Abdul Karim Al-Jilli dan Muhammad Iqbal). Skripsi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi. Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI.
Text
3318013-Bab1&5.pdf Download (4MB) |
|
Text
3318013-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text
3318013-Lampiran.pdf Download (2MB) |
Abstract
Manusia memiliki sifat kodrati tidak pernah puas—meskipun tercipta sebagai makhluk paling sempurna di alam semesta. Ia selalu berusaha menjadi lebih baik hingga puncaknya adalah mencapai kesempurnaan mutlak dan menjadi Insan Kamil. Dua dari beberapa tokoh yang membahas konsep Insan Kamil adalah Abdul Karim Al-Jilli dan Muhammad Iqbal. Latar belakang kehidupan dan pendidikan yang berbeda dari kedua tokoh membuat peneliti merasa tertarik untuk mengkaji konsep Insan Kamil sekaligus mencari persamaan dan perbedaannya. Beberapa rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1.) Bagaimana konsep Insan Kamil perspektif pemikiran Abdul Karim Al-Jilli?; 2.) Bagaimana konsep Insan Kamil perspektif pemikiran Muhammad Iqbal?, 3.) Bagaimana persamaan dan perbedaan konsep Insan Kamil perspektif pemikiran Abdul Karim Al-Jilli dan Muhammad Iqbal?. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Insan Kamil menurut Abdul Karim Al-Jilli; mengetahui konsep Insan Kamil menurut Muhammaq Iqbal; dan menganalisa perbandingan konsep Insan Kamil perspektif Abdul Karim Al-Jilli dengan Muhammad Iqbal. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode library research. Teknik yang peneliti pilih untuk melakukan pengumpulan data yakni teknik dokumentasi, sedangkan dalam melakukan penganalisaan data, peneliti menggunakan 2 teknik analisis—yaitu analisis isi (content analysis) dan analisis komparatif (comparatif analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1.) Insan Kamil menurut Al-Jilli adalah seorang hamba yang senantiasa ingin dekat dengan Tuhannya—dengan cara melakukan pendakian mistik dan olah rohani yang terdiri dari 7 maqamat. Terdapat 3 tingkatan Insan Kamil yang dirumuskan oleh Al-Jilli—yaitu al-bida>yah, altawassut}, dan al-khita>m. Tingkat al-khita>m atau tingkatan tertinggi hanya bisa dicapai oleh Rasulullah SAW. 2.) Muhammad Iqbal menganggap Insan Kamil sebagai manusia pemilik khudi atau pribadi yang kuat. Khudi seseorang harus melampaui 3 tahapan atau kriteria untuk mencapai derajat Insan Kamil—yaitu taat terhadap hukum Tuhan, penguasaan diri, dan kekhalifahan Ilahi. 3.) Terdapat persamaan dan perbedaan dalam hakikat Insan Kamil, proses pembentukan Insan kamil, dan tujuan Insan Kamil menurut Abdul Karim Al-Jilli dan Muhammad Iqbal.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Insan Kamil, Abdul Karim Al-Jilli, Muhammad Iqbal | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X5.2 Tasawuf 600 TECHNOLOGY AND APPLIED SCIENCES (TEKNOLOGI DAN ILMU TERAPAN) > 610 Medical and Medicine Science(IlmuKedokteran dan Ilmu Pengobatan) > 615.8 Physical Therapies and Kinds of Therapics/Terapi Fisik dan Jenis-jenis Terapi |
||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Tasawuf dan Psikoterapi | ||||||||
Depositing User: | Asefuddin Riza | ||||||||
Date Deposited: | 07 Nov 2024 03:14 | ||||||||
Last Modified: | 07 Nov 2024 03:14 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/11139 |
Actions (login required)
View Item |