Wahdani, Muhammad Faris (2024) Ragam Pecatatan Nama Ayah Angkat Pada Akta Nikah Oleh Kepala Kua Di Kota Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Text
1119106_Bab I dan Bab V.pdf Download (1MB) |
|
Text
1119106_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
1119106_Lampiran.pdf Download (592kB) |
Abstract
Indonesia yang merupakan negara hukum memberikan perlindungan hukum kepada setiap warga negara di semua aspek, akan tetapi untuk mendapatkan hak perlindungan tersebut harus memiliki validitas data yang sesuai dengan dokumen lainya termasuk pada akta nikah, bahwa penisbatan harus sesuai baik itu anak kandung maupun anak angkat, di Kota Pekalongan terjadi perbedaan dalam penisbatan nama ayah angkat dan wali yang dilakukan oleh kepala KUA, karena status anak adalah anak angkat yang kebanyakan sudah dilegalkan menjadi anak kandung berdasarkan catatan dukcapil maupun putusan pengadilan, dalam pencatatanya kepala KUA melakukan penafsiran dan pemaknaan terhadap sumber hukum yang ada, untuk menentukan siapa yang menjadi nisbat ayah angkat dan wali, hal ini dilakukan karena belum adanya regulasi yang jelas tentang pencatatan nama ayah angkat di akta nikah. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana argumentasi hukum para Kepala KUA tentang ragam pencatatan nama ayah angkat pada akta nikah dan akibat hukumnya di Kota Pekalongan, dan untuk data primer penulis menggunakan wawancara kepada kepala KUA, dan untuk data sekundernya adalah kitab kuning, literatur, jurnal, dan dokumen lainya yang berkaitan dengan penelitian ini, sedangkan untuk teknis analisis data penulis mengambil metode dari Miles Huberman yakni analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini adalah pencatatan nisbat ayah dari anak angkat dan wali oleh Kepala KUA Pekalongan Timur dan Utara yang mencatatkan ayah kandung dalam nisbat pada akta nikahnya dengan pertimbangan QS al-Ahzab dan al-Maidah, sedangkan Kepala KUA Pekalongan Barat dan Selatan mencatatkan keduanya yakni nisbat ke ayah angkat dan wali adalah ayah kandungnya atau nasabnya sebagai dengan pertimbangan Qs. al-Nisa dan HR.bukhori tentang anak angkat nabi Muhammad SAW. Akibat hukum yang ditimbulkan adalah semua hak keperdataan anak kandung didapatkan anak angkat kecuali dalam hal perwarisan, antara KUA Pekalongan Barat dan Selatan tidak mendapatkan hak waris, sedangkan pendapat KUA Pekalongan Utara dan Timur anak angkat mendapatkan warisan Kata kunci : Argumentasi hukum, pencatatan, dan anak angkat
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.3 Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam, Munakahat | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur Fasya | ||||||||
Date Deposited: | 11 Nov 2024 04:07 | ||||||||
Last Modified: | 11 Nov 2024 04:07 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/11372 |
Actions (login required)
View Item |