Reaksi Pasar Modal Pada Kebijakan Bank Indonesia Terhadap Pelemahan Rupiah Masa Pemerintahan Joko Widodo (Studi Empiris Pada Perusahaan JII)

Aryani, Adinda Rizqi (2024) Reaksi Pasar Modal Pada Kebijakan Bank Indonesia Terhadap Pelemahan Rupiah Masa Pemerintahan Joko Widodo (Studi Empiris Pada Perusahaan JII). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 4220043_COVER, BAB I DAN BAB V.pdf Download (1MB)
	Text 4220043_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text 4220043_LAMPIRAN.pdf Download (438kB)

Abstract

Pelemahan nilai tukar rupiah telah menjadi isu penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menghadapi volatilitas pasar global dan ketidakpastian ekonomi. Nilai tukar yang tidak stabil dapat mempengaruhi inflasi, kinerja perdagangan, serta arus modal masuk dan keluar dari pasar domestik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh volatilitas pasar saham dan return saham terhadap pelemahan nilai tukar rupiah. Dengan menggunakan data return saham, volatilitas, dan indikator teknis Moving Average Convergence Divergence (MACD), penelitian ini menganalisis apakah pergerakan di pasar saham, khususnya volatilitas dan return, memiliki dampak yang signifikan pada nilai tukar rupiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas pasar saham memiliki pengaruh signifikan terhadap pelemahan rupiah. Ketika volatilitas tinggi, ketidakpastian pasar meningkat, yang memicu arus keluar modal asing dan memberikan tekanan pada rupiah. Sebaliknya, return saham, meskipun positif di beberapa sektor, tidak menunjukkan hubungan yang jelas atau signifikan terhadap pergerakan nilai tukar. Ini menunjukkan bahwa pelemahan rupiah lebih dipengaruhi oleh tingkat ketidakpastian pasar secara umum daripada oleh kinerja saham individu atau sektor tertentu. Implikasi dari temuan ini adalah bahwa pemerintah dan Bank Indonesia perlu memperhatikan volatilitas sebagai indikator risiko dalam menjaga stabilitas rupiah, terutama selama periode ketidakpastian global. Sementara itu, investor disarankan untuk lebih fokus pada analisis volatilitas pasar daripada hanya melihat kinerja return saham. Penelitian ini juga membuka peluang untuk studi lanjutan yang lebih komprehensif dengan memasukkan variabel makroekonomi lain seperti inflasi, suku bunga, dan faktor global yang dapat memengaruhi fluktuasi nilai tukar.

Actions (login required)

View Item