Analisis Strukturalisme Genetik Puisi “Allahu Akbar” Karya K.H.A. Mustofa Bisri Sebagai Metode Dakwah K.H.A. Mustofa Bisri

Rizqina, Atika (2022) Analisis Strukturalisme Genetik Puisi “Allahu Akbar” Karya K.H.A. Mustofa Bisri Sebagai Metode Dakwah K.H.A. Mustofa Bisri. Undergraduate Thesis thesis, IAIN PEKALONGAN.

	Text 3417061-Bab1&5.pdf Download (4MB)
	Text 3417061-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text 3417061-Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (216kB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan objek penelitian karya sastra (puisi) berjudul “Allahu Akbar” yang tergabung dalam antologi puisi “Aku Manusia” karya K.H.A. Mustofa Bisri. Penelitian yang berjudul “Analisis Strukturalisme Genetik Puisi “Allahu Akbar” Karya K.H.A. Mustofa Bisri Sebagai Metode Dakwah K.H.A. Mustofa Bisri” bertujuan menganalisis karya sastra puisi menggunakan teori strukturalisme genetik untuk mengetahui realitas sosial yang dialami oleh pengarang, dan metode dakwah yang digunakan melalui puisi tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis kualitatif deskriptif, pertama menganalisis unsur instrinsik; diksi (pemilihan kata), majas, citraan, dan tema puisi. Kedua, menganalisis unsur ekstrinsik yang terdapat dalam puisi seperti konsep pandangan dunia pengarang melalui biografi singkat lalu dari hasil analisis unsur intrinsik yang sudah didapat. Ketiga, menjabarkan metode dakwah yang digunakan dalam puisi tersebut berdasarkan diksi yang digunakan, citraan dan majas yang sering digunakan. xiii Hasil dari penelitian ini ditermukan, bahwa seorang Gus Mus sebagai pengarang puisi menciptakan puisi tersebut bukan untuk memojokkan pihak manapun, pengarang ingin mengajak pembaca dan pendengarnya berintrospeksi diri bahwa manusia dihadapan Allah itu sangat kecil, kalimat takbir “Allahu Akbar” berarti Allah Maha Besar. Dalam pemilihan kata banyak mengulang kalimat “Allahu Akbar” untuk mempertegas tujuan penyampaiannya, citraan yang digunakan banyak berupa taktil dan visual untuk dapat sampai kehati dan pikiran pembaca dan pendengarnya, serta majas yang sering digunakan majas satire yang mana majas ini merupakan bahasa kiasan bisa untuk menyindir secara halus dengan sedikit lucu. Kemudian metode dakwah yang digunakan Bil Hikmah dan Mau’izdah Hasanah, berupa penyampaian yang bijaksana dan kedamaian tanpa unsur paksaan.

Actions (login required)

View Item