Pelaksanaan Bimbingan Islami untuk Mengembangkan Interaksi Sosial Anak Autisme di Sekolah Luar Biasa Negeri Pekalongan.

Fahmi, M. Alfin (2025) Pelaksanaan Bimbingan Islami untuk Mengembangkan Interaksi Sosial Anak Autisme di Sekolah Luar Biasa Negeri Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3521090_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (594kB)
	Text 3521090_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text 20 LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (453kB)

Abstract

Interaksi sosial anak autisme sering kali terhambat oleh berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan lingkungan sekitar. Dalam upaya untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah bimbingan islami. Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pekalongan, bimbingan islami menjadi salah satu cara untuk membantu anak autisme mengatasi keterbatasan dalam interaksi sosial, yang diharapkan mereka dapat lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan sesama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kondisi interaksi sosial anak autisme di Sekolah Luar Biasa Negeri Pekalongan? (2) Bagaimana pelaksanaan bimbingan islami untuk mengembangkan interaksi sosial anak autisme di Sekolah Luar Biasa Negeri Pekalongan? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi interaksi sosial anak autisme di Sekolah Luar Biasa Negeri Pekalongan dan mengetahui pelaksanaan bimbingan islami untuk mengembangkan interaksi sosial anak autisme di Sekolah Luar Biasa Negeri Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian yaitu penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan, teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini melalui reduksi data, penyajian data dan proses penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian bahwa bimbingan islami berkontribusi positif terhadap peningkatan kondisi interaksi sosial anak autisme di SLB Negeri Pekalongan, terutama dalam aspek percakapan, saling pengertian, keterbukaan, memberikan dukungan atau motivasi, rasa positif, dan adanya kesamaan dengan orang lain. Namun, dalam hal bekerja sama dan empati, peningkatannya masih terbatas. Kemudian, pelaksanaan bimbingan islami untuk mengembangkan interaksi sosial anak autisme di SLB Negeri Pekalongan telah sesuai dengan tahapan bimbingan islami. Proses bimbingan islami mencakup tahap awal, tahap pertengahan, dan tahap akhir yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip bimbingan islami. Metode yang digunakan dalam bimbingan islami ini meliputi metode langsung, di mana guru pembimbing melakukan komunikasi tatap muka dan memberikan contoh langsung dalam kegiatan islami, dan metode tidak langsung, yang memanfaatkan media seperti video dan gambar untuk mendukung pemahaman anak terhadap nilai-nilai Islam.

Actions (login required)

View Item