Implementasi akad wadiah yad dhamanah pada tabungan wisata (tawis) di bmt matra Pekalongan

Husnawati, Dina (2018) Implementasi akad wadiah yad dhamanah pada tabungan wisata (tawis) di bmt matra Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

	Text BAB I, V & LAMP.pdf Download (5MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Kegiatan usaha yang digunakan BMT dalam memobilisasi dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan sebagai penghimpun dana dan penyalur dana. Adapun akad yang digunakan produk tabungan wisata (tawis) ini adalah wadiah yad dhamanah, pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Hal ini berbeda dengan wadiah yad amanah dimana titipan tidak boleh dimanfaatkan. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan akad wadiah yad dhamanah pada tabungan wisata (tawis) di BMT Matra Pekalongan. Adapun tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui penerapan akad wadiah yad dhamanah pada tabungan wisata (tawis) di BMT Matra Pekalongan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi. Adapun metode analisis data yang penulis gunakan yaitu dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi akad wadiah yad dhamanah pada tabungan wisata (tawis) di BMT Matra Pekalongan ini menggunakan prinsip saving account (tabungan berjangka) karena dana nasabah bisa dikembalikan dengan jangka waktu yang sudah ditentukan sejak awal perjanjian nasabah dan pihak BMT Matra dan ini sesuai dengan Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 poin ke 2 yaitu simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan. Selain itu, ternyata bonus yang diberikan BMT Matra bersifat mengikat karena bonus sudah ditentukan sejak awal yaitu wisata. Hal itu tidak sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 bahwa tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian ('athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.

Actions (login required)

View Item