Zuhaidah, Naila Umdah (2025) Tipologi Respon Mantan Istri Terhadap Tidak Terlaksananya Pemenuhan Nafkah Anak Oleh Mantan Suami(Studi Di Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
![]() |
Text
50123003_Bab I & Bab VII.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
50123003_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
![]() |
Text
50123003_Lampiran.pdf Download (917kB) |
Abstract
Dalam ajaran Islam dan hukum Indonesia, seperti UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, seorang ayah wajib memberikan nafkah kepada anak-anaknya, termasuk setelah perceraian. Namun, di Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, terdapat kasus anak, terutama yang masih di bawah umur, tidak menerima nafkah dari ayah mereka pasca perceraian. Situasi ini berdampak pada pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti pendidikan dan kesehatan, serta memberikan efek psikologis negatif baik kepada ibu maupun anak, fenomena ini menunjukkan variasi respon mantan istri terhadap tidak terlaksananya nafkah anak oleh mantan suami. Tujuan penelitian yaitu merumuskan dan mendiskripsikan tipologi respon mantan istri atas tidak terlaksananya pemenuhan nafkah anak oleh mantan suami, serta menganalisis implikasi tidak terlaksananya pemenuhan nafkah anak oleh mantan suami di Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (field reseach), bersifat deskriptif-kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, hasil penelitian menunjukkan adanya variasi respons mantan istri, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kesadaran hukum, norma sosial, dukungan komunitas, hubungan emosional, serta rasionalitas pragmatisme sosial. Penelitian ini menemukan respons tersebut dapat diklasifikasikan dalam 5 kelompok: tipologi berusaha menanggung nafkah sendiri, tipologi menunggu perubahan dari mantan suami, tipologi menuntut nafkah dengan mediasi, tipologi proaktif menuntut nafkah melalui jalur hukum, tipologi mengabaikan nafkah dan fokus pada kesejahteraan emosional anak. Kedua, respons mantan istri terhadap tidak terlaksananya nafkah anak pasca perceraian memiliki dampak emosional, sosial, dan ekonomi. Kemandirian finansial bisa menambah tekanan, sementara bergantung pada mantan suami sering kali membawa ketidakpastian. Mediasi menawarkan solusi damai, sedangkan jalur hukum memberi kepastian tetapi berisiko menambah ketegangan. Fokus pada emosional anak mempererat hubungan, namun tanpa dukungan finansial, kesejahteraan anak bisa terancam. Keseimbangan aspek emosional dan finansial penting untuk mendukung perkembangan anak secara optimal. Berbagai tipologi yang dijumpai itu memunculkan implikasi terhadap pengaruh tumbuh dan kembngnya anak dari berbagai aspek (baik dari sisi fisik, emosional, maupun sosial) serta baik buruknya hubungan antara pihak-pihak keluarga yang bermasalah baik dari aspek pendidikan, budaya maupun hukum dan lain sebagainya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Tipologi Respon, Mantan Istri, Nafkah Anak | ||||||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.3 Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan, Hukum Pernikahan Menurut Islam, Munakahat 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||||||
Divisions: | Pascasarjana > Magister Hukum Keluarga | ||||||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur Pascasarjana | ||||||||||||
Date Deposited: | 15 Apr 2025 03:42 | ||||||||||||
Last Modified: | 15 Apr 2025 03:42 | ||||||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/12804 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |