Naufal, Muhammad Faiz (2025) Keabsahan Akad Perkawinan di Dunia Metaverse Menurut K.H. Cholil Nafis. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
![]() |
Text
1120002_Bab I dan Bab V.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
1120002_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
1120002_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (630kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membahas keabsahan akad perkawinan yang dilaksanakan melalui platform Metaverse, dengan fokus pada pandangan K.H. Cholil Nafis. Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini meliputi bagaimana status hukum akad nikah dalam dunia virtual Metaverse menurut pandangan beliau, serta bagaimana prinsip ittihad al-majlis memengaruhi keabsahan akad tersebut. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi digital, khususnya Metaverse, yang memberikan ruang bagi manusia untuk berinteraksi secara virtual. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan mengenai adaptasi hukum Islam terhadap perkembangan teknologi, khususnya dalam pelaksanaan akad nikah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode normatif. Data yang digunakan terdiri dari data primer berupa wawancara langsung dengan K.H. Cholil Nafis dan data sekunder berupa literatur yang relevan, termasuk buku, jurnal, artikel ilmiah, serta penelitian terdahulu yang membahas tema serupa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi pustaka, dan studi dokumen. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deduktif yang kemudian dianalisis tentang argumentasi dari K.H. Cholil Nafis untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akad nikah yang dilakukan di Metaverse dapat dianggap sah menurut pandangan K.H. Cholil Nafis, selama memenuhi tiga syarat utama. Pertama, identitas para pihak yang terlibat dalam akad harus dapat diverifikasi secara valid untuk menghindari penyalahgunaan identitas. Kedua, ittihad al-majlis yang menjadi salah satu prinsip penting dalam akad nikah harus tetap terjaga, majelis dalam konteks ini diartikan sebagai "ruang virtual" yang disediakan oleh platform Metaverse. Ketiga, proses ijab kabul harus berlangsung tanpa adanya jeda signifikan antara ijab dan kabul untuk menjaga kesatuan majelis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Akad Perkawinan, Metaverse, Ittihad al-Majlis | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur Fasya | ||||||||
Date Deposited: | 10 Jun 2025 04:18 | ||||||||
Last Modified: | 10 Jun 2025 04:18 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/13516 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |