Nilai-Nilai Tasawuf dalam Tradisi Sedekah Bumi di Desa Kaliprau, Kabupaten Pemalang.

Rais, Nico Yuanda (2025) Nilai-Nilai Tasawuf dalam Tradisi Sedekah Bumi di Desa Kaliprau, Kabupaten Pemalang. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3321025_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (563kB)
	Text 3321025_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text 17 LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (498kB)

Abstract

Tradisi sedekah bumi merupakan tradisi tahunan sebagai wujud syukur atas hasil panen. Jika ditarik ke belakang, pelaksanaan tradisi sedekah bumi di Desa Kaliprau masih dipengaruhi oleh nuansa Hindu-Buddha. Setelah kedatangan Islam, khususnya melalui ajaran tasawuf, tradisi sedekah bumi mengalami akulturasi yang cukup signifikan. Ritual yang dulunya dipenuhi dengan unsur-unsur kepercayaan Hindu-Buddha, mulai digantikan oleh doa-doa yang sesuai dengan ajaran tasawuf. Maqamat adalah tingkatan seorang hamba di hadapan Tuhannya dalam konteks ibadah dan latihan-latihan jiwa yang dilakukan. Ada tiga tahapan dalam maqamat yaitu takhalli, tahalli dan tajalli. Tradisi sedekah bumi dilaksanakan dengan berbagai rangkaian dan ambengan dibawa oleh masyarakat. Rumusan masalah pada penelitian ini ada dua yaitu, Pertama; Bagaimana pelaksanaan tradisi sedekah bumi di Desa Kaliprau, Kabupaten Pemalang?. Kedua; Apa saja nilai-nilai tasawuf yang terkandung dalam tradisi sedekah bumi di Desa Kaliprau, Kabupaten Pemalang?. Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi sedekah bumi di Desa Kaliprau, Kabupaten Pemalang. Selanjutnya yang kedua yaitu untuk mengetahui nilai-nilai tasawuf yang terkandung dalam tradisi sedekah bumi di Desa Kaliprau, Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (Field Research). Pendekatan keilmuan yang digunakan yaitu maqamat sufisme. Sumber data yang digunakan terdiri dari sumber data primer berupa hasil wawancara dengan sesepuh desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala desa, dan masyarakat setempat dan sumber data sekunder berupa dokumen, sumber bacaan, jurnal penelitian terdahulu dan buku-buku. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan yakni analisis model Miles and Huberman, yang terdiri dari data reduction (merangkum data), data display (penyajian data) dan Conclusion drawing / verification (kesimpulan). Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa: pertama, pelaksanaan tradisi sedekah bumi di Desa Kaliprau dimulai dengan kegiatan membaca 30 juz al-Qur'an dan tahlil, rangkaian kedua yakni masyarakat beramai-ramai berdatangan dan membawa ambengan di balai desa. Proses ketiga setelah masyarakat berkumpul di balai desa dengan diawali dengan pembukaan acara yang dipimpin oleh Bapak Sarwono selaku Kasi Kepemerintahan. Proses keempat yaitu sambutan dari Bapak Purwadi selaku Kepala Desa Kaliprau. Rangkaian kelima yaitu penyampaian hikmah tradisi sedekah bumi dan penyampaian sejarah Desa Kaliprau oleh Bapak Agus Widodo selaku Kaur TU. Proses keenam yakni doa yang dipimpin oleh Bapak Lebe Rohan dan dilanjutkan dengan selamatan. Proses ketujuh yakni pengumpulan pucuk tumpeng. Selanjutnya rangkaian kedelapan atau yang terakhir yaitu pagelaran wayang kulit. Kedua, nilai-nilai tasawuf yang terkandung dalam tradisi sedekah bumi berupa taubat, zuhud, wara’, faqr, sabar, tawakal dan ridha.

Actions (login required)

View Item