Model Penentuan Calon Mempelai Pria Dengan Sistem Undian Pada Perkawinan Wanita Hamil Di Luar Nikah (Studi Di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang)

Zahroh, Ulfia (2025) Model Penentuan Calon Mempelai Pria Dengan Sistem Undian Pada Perkawinan Wanita Hamil Di Luar Nikah (Studi Di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1121006_Cover_Bab I dam Bab V.pdf Download (1MB)
	Text 1121006_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 1121006_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB)

Abstract

perempuan hamil di luar nikah. Maslahah mursalah tidak dapat digunakan jika membawa mudarat yang lebih besar dari maslahat yang diharapkan. Karena itu, jika sistem ini justru membuka pintu kerusakan yang lebih luas daripada kebaikan yang dicapai, maka tidak dapat dibenarkan secara syari. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif menggunakan pendekatan yuridis empiris. Penulis menyajikan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.Teknik pengumpulan data melalui studi wawancara dan dikumentasi. Penulis menggunakan analisis seperti reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pernikahan undian di Desa Limbangan bermula dari kondisi perempuan hamil di luar nikah. Maslahah mursalah tidak dapat digunakan jika membawa mudarat yang lebih besar dari maslahat yang diharapkan. Karena itu, jika sistem ini justru membuka pintu kerusakan yang lebih luas daripada kebaikan yang dicapai, maka tidak dapat dibenarkan secara syari. Keabsahan status anak sangat bergantung pada sah atau tidaknya perkawinan orang tua menurut hukum Islam dan hukum positif. Berdasarkan tiga data penelitian, semua pasangan melangsungkan perkawinan yang sah menurut kedua sistem hukum. Anak dari pasangan BA dan RK dinyatakan sah menurut hukum Islam karena lahir enam bulan setelah pernikahan, dan sah menurut hukum positif karena diakui oleh kedua orang tua.Anak dari pasangan IM dan AR tidak sah menurut hukum Islam karena lahir sebelum enam bulan pernikahan, tetapi sah menurut hukum positif karena diakui oleh ayahnya. Namun, anak dari pasangan ini tidak mendapatkan hak perwalian karena berjenis kelamin laki-laki.

Actions (login required)

View Item