Implementasi Model Pembelajaran Make A Match Dalam Mata Pelajaran Pai Untuk Mewujudkan Pemahaman Belajar Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 1 Wiradesa

Prasetya, Sulistiana (2025) Implementasi Model Pembelajaran Make A Match Dalam Mata Pelajaran Pai Untuk Mewujudkan Pemahaman Belajar Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 1 Wiradesa. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 2121022_COVER, BAB I & BAB V.pdf Download (685kB)
	Text 2121022_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text 2121022_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (600kB)

Abstract

Model Make a Match merupakan pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk berkolaborasi dengan teman dan berpikir cepat saat mengerjakan pertanyaan dan jawaban melalui berpasangan atau mencocokkan. SMP Negeri 1 Wiradesa menjadi salah satu sekolah yang mengimplementasikan model pembelajaran Make a Match pada mata pelajaran PAI kelas VII. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu.mengenai implementasi model Make a Match dalam pemahaman mapel PAI kelas VII, respon peserta didik, serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran PAI dengan penerapan model Make a Match kelas VII di SMP Negeri 1 Wiradesa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Analisis data penelitian ini adalah kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi model Make a Match dalam mata pelajaran PAI kelas VII sudah cukup baik dalam mewujudkan pemahaman peserta didik. Implementasi ini terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pemahaman peserta didik juga terbukti cukup baik dengan menggunakan model Make a Match. Penelitian ini juga menemukan bahwa rspon peserta didik terbagi menjadi dua yaitu respon posistif dan respon negatif. Kemudian, terdapat faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung internal dari peserta didik dan eksternal dari guru. Faktor penghambat berupa keterbatasan waktu, penggabungan antara laki-laki dan perempuan, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Actions (login required)

View Item