Navila, Nashrotun (2025) Praktik Mewakilkan Wali Nikah Kepada Habaib Perspektif Antropologi Hukum (Studi Di Kota Pekalongan). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
![]() |
Text
1120074_Cover sd Bab I dan Bab V.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
1120074_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
1120074_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (212kB) |
Abstract
Wali merupakan rukun penting dalam pernikahan menurut hukum Islam, dan hanya dapat dijalankan oleh laki-laki Muslim yang baligh, berakal sehat, serta memenuhi syarat syariat. Dalam kondisi tertentu, peran wali dapat diwakilkan (tawkil) kepada pihak lain, termasuk wali hakim. Di Kota Pekalongan, berkembang tradisi mewakilkan wali nikah kepada para Habaib, meskipun wali nasab masih ada dan mampu. Tradisi ini dilandasi oleh penghormatan, kepercayaan religius, dan harapan akan keberkahan dari sosok Habaib yang dianggap lebih alim dan mulia. Praktik ini telah menjadi bagian dari budaya lokal dan dianggap membawa legitimasi serta kesakralan dalam pernikahan. Kajian antropologi hukum diperlukan untuk memahami akar budaya, legitimasi sosial, serta dinamika hukum dari tradisi ini yang masih jarang diteliti secara mendalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik di Kota Pekalongan tentang mewakilkan wali nikah kepada Habaib. Selain itu untuk mengetahui alasan masyarakat melakukan tawkil wali nikah kepada Habaib. Terakhir, untuk mengetahui dan menganalisis praktik mentawkilkan wali nikah kepada Habaib perspektif antropologi hukum. Penelitian ini merupakan jenis penelitian sosiologisempiris yakni penelitian lapangan atas realita sosial hukum yang terjadi di Kota Pekalongan tentang praktk mentawkilkan wali nikah kepada Habaib. Penelitian ini menggunakan pendekaan kualitatif artinya dilakukan untuk menjelaskan data secara rinci yang berfokus pada pengamatan tentang tradisi masyarakat Kota Pekalongan dalam mewakilkan wali nikah kepada Habaib. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini adalah masyarakat Kota Pekalongan melakukan tawkl wali nikah dilandasi dngan berbagai macam alasan, yaitu Wali nasab merasa tidak pantas menjadi wali, mengharap keberkahan dari Habaib, wali nasab sedang Udzur, mempunyai kedekatan dengan Habaib, menjadi kebiasaan/tradisi masyarakat. Dari perspektif antropologi hukum, tradisi ini tidak hanya dilihat sebagai bentuk praktik keagamaan semata, tetapi juga sebagai manifestasi dari relasi kekuasaan, kepercayaan, dan legitimasi sosial yang dibangun secara turun-temurun.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Praktik, Wali Nikah, Antropologi Hukum. | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur FUAD | ||||||||
Date Deposited: | 01 Oct 2025 06:45 | ||||||||
Last Modified: | 01 Oct 2025 06:45 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/14770 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |