Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada Kelas IV di SD Negeri Banjiran Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang

Waliden, Slamet (2025) Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada Kelas IV di SD Negeri Banjiran Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Undergraduate Thesis thesis, UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 2319025_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (878kB)
	Text 2319025_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text 2319205_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penerapan Kurikulum Merdeka di SD Negeri Banjiran kelas IV menghadapi kendala seperti kurangnya pemahaman guru, terbatasnya referensi dan bahan ajar, serta tantangan dalam menerapkan Profil Pelajar Pancasila. Sistem pembelajaran yang menuntut diferensiasi juga memerlukan dukungan sumber daya dan kesiapan guru yang lebih baik. Penelitian ini mempunyai rumusan masalah diantaranya: 1) Bagaimana problematika penerapan kurikulum merdeka, dan 2) Bagaimana usaha untuk mengatasi problematika terhadap penerapan kurikulum merdeka belajar kelas IV di SD Negeri Banjiran Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis problematika dan usaha untuk mengatasi problematika terhadap penerapan kurikulum merdeka belajar kelas IV di SD Negeri Banjiran Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan guru dan dua siswa sebagai perwakilan, serta observasi di kelas IV SD Negeri Banjiran, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi yang relevan terkait dengan pendekatan diferensiasi. Keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber dan teknik. Proses analisis data dilakukan melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi untuk menarik kesimpulan akhir. Hasil penelitian ini yaitu: 1) Problematika penerapan kurikulum Merdeka Belajar di kelas IV SD Negeri Banjiran, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang meliputi tantangan internal berupa kesulitan guru dalam menguasai materi, menilai hasil belajar secara tepat, keterbatasan dalam mencintai profesi keguruan, serta peningkatan keterampilan mengajar; sedangkan tantangan eksternal mencakup karakteristik kelas yang heterogen dan kondisi sekolah yang kurang mendukung. 2) Solusi yang dilakukan untuk mengatasi problematika tersebut adalah peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan dan pendampingan, pengembangan keterampilan mengajar yang interaktif dan relevan, menumbuhkan kecintaan terhadap profesi melalui peningkatan motivasi dan komitmen, penyesuaian pendekatan diferensiasi sesuai karakteristik kelas, penggunaan metode pembelajaran yang fleksibel, serta optimalisasi kondisi sekolah agar mendukung pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar secara lebih efektif.

Actions (login required)

View Item