PERILAKU NUSYUZ SUAMI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEUTUHAN RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan )

Maulidiyyah, Esa Fitrotul (2025) PERILAKU NUSYUZ SUAMI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEUTUHAN RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan ). Undergraduate Thesis thesis, UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1120015_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (1MB)
	Text 1120015_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text 1120015_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB)

Abstract

Perilaku nusyuz baik yang dilakukan oleh suami merupakan salah satu penyebab terganggunya keutuhan rumah tangga, suami juga dapat melakukan tindakan nusyuz, seperti mengabaikan kewajiban nafkah, bertindak kasar, bersikap acuh tak acuh, hingga berselingkuh. Di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan, terdapat beberapa pasangan suami istri yang mengalami ketidakharmonisan akibat perilaku nusyuz. Beberapa di antaranya tetap bertahan dalam rumah tangga, namun tidak sedikit pula yang berujung pada perceraian. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu: Bagaimana bentuk perilaku nusyuz suami dan implikasinya terhadap keutuhan rumah tangga di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan dan Bagaimana perspektif sosiologi hukum Islam memandang perilaku nusyuz suami dan dampaknya terhadap keutuhan rumah tangga di desa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap lima pasangan suami istri di Desa Sijambe yang mengalami permasalahan rumah tangga terkait nusyuz. Analisis data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber untuk memastikan validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku nusyuz suami berdampak negatif terhadap keutuhan rumah tangga, seperti munculnya konflik berkepanjangan, ketidakharmonisan komunikasi, pengabaian tanggung jawab sebagai kepala keluarga, hingga menyebabkan perceraian. Dalam perspektif sosiologi hukum Islam, perilaku nusyuz tidak hanya dipandang sebagai pelanggaran individu, tetapi sebagai bagian dari relasi sosial yang memengaruhi ketahanan institusi keluarga. Penyelesaian konflik akibat nusyuz lsebih diutamakan melalui musyawarah, komunikasi yang baik, serta melibatkan keluarga sebagai penengah, sesuai dengan nilai-nilai sosial dan ajaran Islam

Actions (login required)

View Item