Relevansi Penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy pada QS An-Nur Ayat 30-31 dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur sebagai Upaya Preventif terhadap Fenomena Catcalling

Kamila, Fitrotul (2025) Relevansi Penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy pada QS An-Nur Ayat 30-31 dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur sebagai Upaya Preventif terhadap Fenomena Catcalling. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3121024_Bab I dan Bab V.pdf Download (2MB)
	Text 3121024_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini bermula dari adanya fenomena catcalling yang kian marak terjadi di ruang publik dan sering kali dianggap sebagai hal sepele. Tindakan ini termasuk bentuk pelecehan verbal yang bisa merendahkan martabat seseorang, baik itu laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini berfokus pada analisis penafsiran QS An-Nur ayat 30–31 dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur karya Hasbi Ash-Shiddieqy yang dikaji sebagai dasar preventif terhadap fenomena catcalling. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy pada QS An-Nur ayat 30-31 dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur? (2) Bagaimana relevansi penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy pada QS An-Nur ayat 30-31 dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur sebagai upaya preventif terhadap fenomena catcalling? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy pada QS An-Nur ayat 30-31 dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur. (2)Untuk mengetahui relevansi penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy pada QS An-Nur ayat 30-31 dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur sebagai upaya preventif terhadap fenomena catcalling. Selain itu penelitian ini juga mempunyai manfaat teoritis dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi tokoh. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis isi (Content Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy terhadap QS An-Nur ayat 30–31 dalam Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur sangat relevan untuk mencegah terjadinya catcalling di masa sekarang. Hasbi menjelaskan bahwa menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan bukan hanya soal tindakan fisik, tapi juga pengendalian hati dan sikap. Ia mengajarkan pentingnya adab, pengendalian diri, dan kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi. Tafsir ini tidak hanya menuntut perempuan untuk menjaga diri, tetapi juga menekankan bahwa laki-laki punya tanggung jawab besar untuk mengendalikan pandangan dan sikapnya. Dengan begitu, penafsiran ini memberikan pemahaman bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan saling menghormati.

Actions (login required)

View Item