PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN MAQASHID ASY-SYARIAH TERHADAP PENJUALAN PIRING PLASTIK TANPA LOGO TARA PANGAN DAN KODE DAUR ULANG DI PASAR TRADISIONAL KESESI PEKALONGAN

Fitriyah, Reni (2025) PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN MAQASHID ASY-SYARIAH TERHADAP PENJUALAN PIRING PLASTIK TANPA LOGO TARA PANGAN DAN KODE DAUR ULANG DI PASAR TRADISIONAL KESESI PEKALONGAN. Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text RENI FITRIYAH_COVER_BAB 1_BAB V (1).pdf Download (7MB)
	Text RENI FITRIYAH_1221081_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB)
	Text RENI FITRIYAH_LAMPIRAN_DAFTAR RIWAYAT HIDUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Peredaran piring plastik tanpa mencantumkan logo tara pangan dan kode daur ulang masih marak ditemukan di Pasar Tradisional Kesesi Pekalongan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap aspek keamanan pangan serta kepastian hukum bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik penjualan piring plastik tersebut dalam perspektif Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan maqashid asy-syariah, guna menilai sejauh mana hak-hak konsumen dilindungi serta perlindungan nilai-nilai syariah, khususnya dalam menjaga jiwa (hifz al-nafs) yang diterapkan dalam praktik jual beli piring plastik di pasar tradisional. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis-empiris atau biasa dikenal dengan penelitian lapangan. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer yang diperoleh melalui wawancara dan obervasi dengan pelaku usaha, konsumen, serta pengelola pasar. Sumber data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini yang dikumpulkan dari peraturan undang-undang, buku, artikel, jurnal dan lainnya. Analisis yang digunakan yaitu menggunakan metode Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik penjualan piring plastik tanpa logo tara pangan dan kode daur ulang di Pasar Tradisional Kesesi Pekalongan masih terjadi karena beberapa faktor, antara lain rendahnya pengetahuan penjual tentang pentingnya standar keamanan pangan, tidak adanya sosialisasi yang merata dari instansi terkait, serta kurangnya kesadaran konsumen akan risiko penggunaan piring plastik yang tidak memenuhi standar. Undang-Undang Perlindungan Konsumen memandang tindakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak konsumen, khususnya hak atas informasi dan jaminan keamanan produk. Ketentuan dalam hukum positif mewajibkan pelaku usaha untuk memberikan produk yang aman, bermutu, dan layak digunakan oleh konsumen. Sementara itu, dalam perspektif maqashid asy-syariah praktik ini tidak sejalan dengan tujuan utama syariat Islam, khususnya dalam menjaga jiwa (hifz al-nafs), karena barang yang diperjualbelikan berpotensi membahayakan kesehatan dan tidak memberikan jaminan secara menyeluruh bagi pengguna.

Actions (login required)

View Item