Dzikir Rotibul Al-Attas Untuk Mengatasi Kecemasan Beradaptasi Santri Baru Pondok Pesantren Putri Syafi’i Akrom Pekalongan

AMILIA, DIAN (2025) Dzikir Rotibul Al-Attas Untuk Mengatasi Kecemasan Beradaptasi Santri Baru Pondok Pesantren Putri Syafi’i Akrom Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN KH ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN.

	Text COVER BAB I-V.pdf Download (1MB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Kecemasan adalah perasaan alami yang muncul dalam situasi tertentu, seperti saat merasa takut atau stres. Penyesuaian diri adalah proses yang dilakukan secara berkesinambungan dengan diri sendiri, orang di sekitar, dan lingkungan. Proses penyesuaian ini sering kali tidak mudah dan dapat menimbulkan rasa cemas serta ketidakpastian, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental dan fisik mereka. Kecemasan beradaptasi adalah keadaan kurang nyaman atau cemas yang dirasakan seseorang saat mereka perlu menyesuaikan diri dengan kondisi, lingkungan, atau perubahan baru Adapun untuk mengatasi kecemasan beradaptasi ini dengan dzikir Ratibul Al-Athas. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui bagaimana gambaran kecemasan santri baru Pondok Pesantren Syafi’i Akrom Pekalongan. (2) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Dzikir Ratibul Al-athas untuk mengatasi kecemasan beradaptasi santri baru Pondok Pesantren Syafi’I Akrom Pekalongan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sedangkan pendekatan tasawufnya menurut teori Amin Syukur mengenai Sufi Healing dalam bentuk dzikir dan do’a yaitu dzikir Ratibul Al-athas. Dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dengan proses yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) gambaran kecemasan santri baru diantaranya Mereka menghadapi berbagai kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan situasi baru dan teman-teman baru, yang terlihat dari perilaku seperti menghindari kerumunan, merasa tidak mampu, serta merasa gelisah. Di samping itu, terdapat juga gejala kognitif yang muncul, seperti penurunan dalam produktivitas, kekhawatiran berlebihan tentang jarak dari orang tua, kesulitan dalam menghafal kitab yang belum dikenal, serta rasa takut untuk mengatur waktu antara pondok dan sekolah. Pikiran- pikiran ini mengganggu konsentrasi mereka, membuat mereka kesulitan untuk fokus, dan mengingat informasi dengan baik. Kemudian munculkan gejala fisik juga, seperti kesulitan dalam berkonsentrasi, merasa pusing, cemas, serta mengalami gangguan tidur. (2) Tahapan-tahapan dalam pembacaan Kitab ini meliputi: 1) Tahapan awal: pengkondisian santri baru, 2) Tahapan tengah: pembacaan Kitab Ratibul Al-athas, termasuk bacaan Rasul, sholawat Nariyah sebanyak 11 kali, dan Sayyidul Istighfar, 3) Tahapan akhir: evaluasi perubahan tingkat stres pada santri baru.

Actions (login required)

View Item