Pengaturan Khulu’ Sebagai Talak Bagi Kesetaraan Dan Perlindungan Perempuan (Studi Legislasi Indonesia Dan Mesir)

Meilani, Nur (2025) Pengaturan Khulu’ Sebagai Talak Bagi Kesetaraan Dan Perlindungan Perempuan (Studi Legislasi Indonesia Dan Mesir). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 50122007 - Bab I dan Bab VII.pdf Download (2MB)
	Text 50122007 - Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan pendapat bahwa khulu’ merupakan bentuk talak, bukan fasakh dalam legislasi hukum keluarga Islam di Indonesia dan Mesir. Khulu’ merupakan mekanisme perceraian yang diajukan oleh istri dengan memberikan kompensasi tertentu kepada suami, berbeda dengan talak yang umumnya diajukan oleh suami. Dalam khazanah fiqih, status hukum khulu’ sering kali diperdebatkan, apakah lebih tepat digolongkan sebagai fasakh atau talak. Tulisan ini ditujukan untuk menganalisis pengaturan khulu’ dalam legislasi Indonesia dan Mesir dan impikasinya pasa kesetaraan dan perlindungan perempuan. Penelitian ini berjenis normative dan merupakan studi pustaka, yang mendasarkan pada data sekunder baik bahan primer, sekunder maupun tersier, dengan pendekatan kualitatif. Hasilnya, dalam legislasi hukum Indonesia, khulu’ merupakan perceraian yang dilakukan atas dasar kesepakatan antara suami dan istri dengan persetujuan pengadilan, sementara talak adalah keputusan yang diambil oleh suami secara sepihak. Perbedaan utama antara legislasi Indonesia dan Mesir terletak pada prosedur dan syarat administratif, di mana Indonesia lebih menekankan pada proses peradilan dan perlindungan hak-hak ekonomi perempuan, sedangkan Mesir menekankan pada kemudahan akses perempuan untuk mengakhiri pernikahan tanpa harus membuktikan kesalahan suami. Secara umum, khulu’ di kedua negara diklasifikasikan sebagai instrumen hukum yang memperkuat kesetaraan dan perlindungan hak perempuan dalam pernikahan, meskipun implementasinya menyesuaikan dengan konteks sosial dan hukum masing-masing negara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi perkembangan hukum keluarga Islam di Indonesia dan Mesir, serta membuka ruang bagi pembaruan hukum dalam merespons dinamika sosial dan kebutuhan keadilan dalam perceraian.

Actions (login required)

View Item