Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Pemenuhan Hak Anak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 di Desa Notogiwang Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan

Humam, Amir Lathiful (2025) Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Pemenuhan Hak Anak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 di Desa Notogiwang Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1120134_Bab I dan Bab V.pdf Download (2MB)
	Text 1120134_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 1120134_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Anak merupakan amanah dan generasi penerus bangsa yang berhak memperoleh perlindungan, pendidikan, pengasuhan, dan kasih sayang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Namun, realitas sosial menunjukkan bahwa kesadaran hukum masyarakat terhadap pemenuhan hak anak masih rendah. Hasil observasi awal di Desa Notogiwang memperlihatkan banyak orang tua yang belum memahami hak-hak anak, seperti hak memperoleh pendidikan, hak atas perlindungan dari kekerasan, dan hak untuk tumbuh dan berkembang sesuai kemampuan serta minatnya. Selain itu, faktor ekonomi menyebabkan sebagian orang tua meninggalkan anak untuk bekerja di luar daerah sehingga tanggung jawab pengasuhan berpindah kepada kakek, nenek, atau kerabat lainnya. Kondisi ini berdampak pada kurangnya perhatian emosional dan pemenuhan hak dasar anak, yang berpotensi melanggar ketentuan hukum mengenai perlindungan anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana kesadaran hukum masyarakat terhadap pemenuhan hak anak berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 di Desa Notogiwang Kecamatan Paninggaran, dan (2) bagaimana akibat hukum apabila terjadi pelanggaran terhadap pemenuhan hak dan kewajiban anak di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tingkat kesadaran hukum masyarakat dalam pemenuhan hak anak serta menganalisis akibat hukum yang timbul apabila hak-hak anak tidak terpenuhi sebagaimana ketentuan perundang-undangan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis sosiologis dengan jenis penelitian non-doktrinal. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi di lapangan. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap: pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran hukum masyarakat Desa Notogiwang terhadap pemenuhan hak anak masih rendah. Sebagian besar responden belum memahami isi dan tujuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014. Hal ini terlihat dari kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan perlindungan anak, serta lemahnya pemahaman tentang tanggung jawab orang tua dalam memenuhi hak anak. Pembahasan mengungkap bahwa rendahnya kesadaran hukum berdampak pada terlanggarnya hak-hak anak, baik secara sosial maupun psikologis. Anak-anak berpotensi mengalami kurangnya rasa percaya diri, keterbatasan pendidikan, serta perlakuan tidak adil dalam keluarga. Pelanggaran terhadap hak anak juga berimplikasi hukum karena dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Kesimpulan penelitian ini menegaskan perlunya peningkatan sosialisasi dan edukasi hukum mengenai hak anak kepada masyarakat. Pemerintah desa dan lembaga terkait diharapkan memperkuat peran lembaga perlindungan anak serta melakukan monitoring dan evaluasi berkala untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.

Actions (login required)

View Item