Pemenuhan Hak Dan Tanggung Jawab Suami Terhadap Istri Yang Mengalami Gangguan Kejiwaan Perspektif Keadilan Gender (Studi Kasus di Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan)

Fitriyani, Fenti (2025) Pemenuhan Hak Dan Tanggung Jawab Suami Terhadap Istri Yang Mengalami Gangguan Kejiwaan Perspektif Keadilan Gender (Studi Kasus di Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1120029_COVER, BAB I & BAB V.pdf Download (796kB)
	Text 1120029_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text 1120029_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (150kB)

Abstract

Realitas sosial menunjukkan bahwa masih banyak suami yang belum memahami sepenuhnya tanggung jawabnya terhadap istri yang mengalami gangguan kejiwaan. Kondisi gangguan kejiwaan yang dialami istri sering kali menimbulkan perubahan dalam fungsi dan peran keluarga, terutama dalam hubungan emosional dan pembagian tanggung jawab. Dalam situasi demikian, seharusnya suami tetap menjalankan kewajibannya untuk memberikan perlindungan, kasih sayang, dan pemenuhan kebutuhan lahir maupun batin bagi istri. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar suami justru tidak menjalankan peran tersebut secara optimal. Fenomena ini menimbulkan ketimpangan relasi suami istri serta memperlihatkan adanya ketidakadilan gender di dalam rumah tangga. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemenuhan hak dan tanggung jawab suami terhadap istri yang mengalami gangguan kejiwaan, faktor-faktor yang mempengaruhinya serta meninjau pelaksanaannya dalam perspektif keadilan gender. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis-sosiologis. Data diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait seperti suami, keluarga, tokoh agama, dan perangkat kelurahan yang memahami kondisi sosial masyarakat. Selain itu, peneliti juga melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai literatur hukum Islam dan teori keadilan gender. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif-analitis dengan cara menguraikan fakta empiris yang terjadi di lapangan dan menghubungkannya dengan konsep keadilan gender serta norma-norma hukum Islam mengenai hak dan kewajiban suami istri. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menggambarkan sejauh mana praktik yang terjadi di masyarakat telah sesuai atau justru bertentangan dengan prinsip keadilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suami tidak memenuhi hak dan tanggung jawabnya terhadap istri yang mengalami gangguan kejiwaan, baik dari aspek lahir maupun batin. Suami cenderung tidak memberikan perhatian emosional, dukungan moral, serta tidak memenuhi kebutuhan ekonomi secara konsisten. Dalam beberapa kasus, istri bahkan mengalami penelantaran dan tidak mendapatkan perlakuan yang layak. Situasi ini mencerminkan ketidakadilan gender di mana perempuan, terutama yang berada dalam kondisi lemah secara psikis, menjadi pihak yang paling dirugikan. Faktor yang mempengaruhinya adalah ekonomi, psikologis, hubungan keluarga dan sosial. Dalam perspektif keadilan gender, hal ini menunjukkan bahwa relasi suami istri belum berjalan setara, karena kekuasaan dan keputusan masih didominasi oleh pihak suami. Oleh karena itu, penelitian ini menegaskan perlunya peningkatan kesadaran dan tanggung jawab suami dalam menjalankan peran sebagai pemimpin keluarga yang adil, penuh kasih sayang, dan menghargai martabat istri sesuai ajaran Islam agar tercipta kehidupan rumah tangga yang harmonis dan berkeadilan.

Actions (login required)

View Item