Tinjauan Maqāṣid Asy-Syarī’ah Terhadap Penolakan Permohonan Itsbat Nikah Akibat Poligami Tanpa Izin (Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 40/Pdt.P/2022/PA.Tgr)

Lathifatul, Udzma (2025) Tinjauan Maqāṣid Asy-Syarī’ah Terhadap Penolakan Permohonan Itsbat Nikah Akibat Poligami Tanpa Izin (Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 40/Pdt.P/2022/PA.Tgr). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1120008_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)
	Text 1120008_FULL TEXT.pdf Download (6MB)
	Text 1120008_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Perkawinan yang tidak tercatat secara resmi di instansi negara menimbulkan kompleksitas hukum, terutama dalam hal status hukum pasangan dan anak yang dilahirkan. Dalam konteks hukum Islam dan hukum positif Indonesia, pencatatan perkawinan menjadi syarat administratif yang menentukan sah atau tidaknya suatu perkawinan di mata negara. Salah satu solusi hukum yang tersedia adalah permohonan Itsbat Nikah di Pengadilan Agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Ratio Decidendi Majelis Hakim dalam menolak permohonan Itsbat Nikah akibat poligami tanpa izin dalam putusan nomor 40/Pdt.P/2022/PA.Tgr, serta menganalisis relevansi putusan tersebut dari perspektif Maqāṣid Asy-Syarī’ah. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan kasus dan pendekatan konseptual. Data primer diperoleh dari putusan pengadilan dan peraturan perundang-undangan, sedangkan data sekunder berasal dari literatur hukum dan penelitian terdahulu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Ratio Decidendi Majelis Hakim dalam menolak permohonan Itsbat Nikah akibat Poligami Tanpa Izin? dan (2) Bagaimana relevansi putusan tersebut ditinjau dari perspektif Maqāṣid Asy-Syarī’ah? Hasil penelitian menunjukkan bahwa penolakan permohonan didasarkan pada pelanggaran prosedural poligami tanpa izin, meskipun secara substansial pernikahan telah memenuhi syarat sah menurut hukum Islam. Dari perspektif Maqāṣid Asy-Syarī’ah, putusan tersebut belum sepenuhnya mencerminkan prinsip perlindungan terhadap keturunan (ḥifẓ an-nasl), keadilan (ḥifẓ al-‘adl), dan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Penelitian ini menekankan pentingnya integrasi antara norma hukum positif dan prinsip Maqāṣid Asy-Syarī’ah dalam penanganan perkara itsbat nikah yang lebih maslahat dan responsif terhadap realitas sosial dalam menangani perkara itsbat nikah. Kata Kunci: Itsbat Nikah, Maqāṣid Asy-Syarī’ah, Perlindungan Anak, Poligami Tanpa Izin, Ratio Decidendi.

Actions (login required)

View Item