Ratio Decidendi Hakim Dalam Penentuan Besaran Nafkah Iddah Dan Mut'ah Pada Putusan Verstek Perkara Cerai Talak Di Pengadilan Agama Batang

Husnul, Fahmawati (2025) Ratio Decidendi Hakim Dalam Penentuan Besaran Nafkah Iddah Dan Mut'ah Pada Putusan Verstek Perkara Cerai Talak Di Pengadilan Agama Batang. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
1121011_Cover, Bab I dan Bab v.pdf

Download (2MB)
[img] Text
1121011_Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text
1121011_Lampiran.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Latar belakang penelitian ini berangkat dari adanya ketentuan hukum yang belum secara tegas mengatur besaran nafkah iddah dan mut’ah pasca perceraian, baik dalam hukum positif maupun hukum Islam. Kondisi ini menimbulkan variasi penetapan besaran nafkah oleh Hakim dalam setiap perkara cerai talak, khususnya pada perkara yang diputus secara verstek tanpa kehadiran termohon. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana ratio decidendi atau dasar pertimbangan hukum Hakim dalam menentukan besaran nafkah iddah dan mut’ah, serta menganalisis akibat hukumnya bagi para pihak ditinjau dari aspek kepastian dan keadilan hukum. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach).Data penelitian bersumber dari lima putusan Pengadilan Agama Batang tahun 2024, yakni Putusan Nomor 625/Pdt.G/2024/PA.Btg, 1793/Pdt.G/2024/PA.Btg, 596/Pdt.G/2024/PA.Btg, 380/Pdt.G/2024/PA.Btg, dan 1135/Pdt.G/2024/PA.Btg. Analisis dilakukan secara preskriptif dengan menafsirkan dasar hukum dan doktrin yang digunakan Hakim, serta menilai penerapannya dalam konteks praktik peradilan agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hakim dalam menentukan besaran nafkah iddah dan mut’ah tidak hanya berpegang pada ketentuan normatif, tetapi juga menggunakan kewenangan ex officio untuk menjamin perlindungan terhadap hak istri. Ratio decidendi Hakim mencakup kemampuan ekonomi suami, lamanya perkawinan, serta kondisi sosial-ekonomi para pihak. Hakim menerapkan metode penemuan hukum (rechtsvinding) melalui interpretasi sistematis dan sosiologis guna mengisi kekosongan norma, sehingga putusan yang dihasilkan mencerminkan keseimbangan antara kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan substantif. Dengan demikian, penetapan nafkah iddah dan mut’ah di Pengadilan Agama Batang mencerminkan praktik peradilan yang dinamis dan berorientasi pada nilai kemaslahatan. Kata Kunci: Ratio Decidendi Hakim, Nafkah Iddah dan Mut’ah, Cerai Talak.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorSiti, Qomariyah196707081992032011UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Ratio Decidendi Hakim, Nafkah Iddah dan Mut’ah, Cerai Talak.
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: UIN Gus Dur Fasya
Date Deposited: 17 Nov 2025 03:49
Last Modified: 17 Nov 2025 03:49
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16538

Actions (login required)

View Item View Item