Kepatuhan Masyarakat Kandangserang Terhadap Pembagian Waris Sapikul Sagendong

Isfaizah, Akmalina Faradliska (2025) Kepatuhan Masyarakat Kandangserang Terhadap Pembagian Waris Sapikul Sagendong. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
1121151_Cover, Bab I dan Bab V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
1121151_full tex.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
1121151_Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena pembagian warisan di masyarakat Kandangserang yang dikenal dengan istilah sapikul sagendong. Sistem pembagian ini sejatinya memiliki kesesuaian dengan hukum Islam, yaitu laki-laki memperoleh dua bagian dan perempuan memperoleh satu bagian sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 11. Namun, dalam praktiknya, pembagian tersebut sering kali tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Masyarakat justru memberikan bagian waris yang lebih besar kepada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki dengan alasan pertimbangan sosial dan jasa terhadap orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk kepatuhan hukum masyarakat Kandangserang terhadap pelaksanaan pembagian waris sapikul sagendong serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologis hukum, di mana data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap masyarakat, ahli waris, serta tokoh masyarakat Desa Kandangserang, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori kepatuhan hukum menurut Soerjono Soekanto, yang meliputi lima faktor utama, yaitu: faktor hukum, faktor penegak hukum, faktor sarana atau fasilitas, faktor masyarakat, dan faktor kebudayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat Kandangserang terhadap pembagian waris sapikul sagendong masih tergolong rendah. Meskipun secara normatif sistem sapikul sagendong tidak bertentangan dengan hukum Islam, namun pelaksanaannya tidak sesuai dengan prinsip dasar 2:1 yang seharusnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) faktor hukum, karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap aturan Islam tentang waris; (2) faktor masyarakat, yang lebih mengutamakan rasa keadilan sosial dibanding keadilan normatif; dan (3) faktor kebudayaan, di mana nilai tradisi sapikul sagendong mengalami pergeseran makna dari prinsip Islam menjadi penyesuaian terhadap kondisi sosial masyarakat. Kata Kunci : kepatuhan hukum, waris Islam, sapikul segendong, Masyarakat Kandangserang

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorJUMAILAH, JUMAILAH198305182023212032UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: kepatuhan hukum, waris Islam, sapikul segendong, Masyarakat Kandangserang
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: UIN Gus Dur Fasya
Date Deposited: 18 Nov 2025 01:18
Last Modified: 18 Nov 2025 01:18
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16606

Actions (login required)

View Item View Item