Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Memberikan Edukasi Seksual Sejak Dini di Panti Asuhan Ar-rabithah Kota Pekalongan

Pusvita, Irfa (2025) Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Memberikan Edukasi Seksual Sejak Dini di Panti Asuhan Ar-rabithah Kota Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3521102_Bab I dan Bab V.pdf Download (1MB)
	Text 3521102_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 3521102_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Pembahasan tentang edukasi seksual sejak dini masih sering dianggap tabu di masyarakat, termasuk di lingkungan panti asuhan. Padahal, anak di panti asuhan juga membutuhkan pemahaman yang benar tentang tubuh, batasan diri, dan cara menjaga diri dari tindakan pelecehan. Kurangnya edukasi seksual dapat membuat anak asuh mudah salah paham terhadap perubahan yang dialami dan rentan terhadap pelecehan. Melihat kondisi tersebut, penelitian berfokus untuk memahami bagaimana peran Penyuluh Agama Islam dalam memberikan edukasi seksual sejak dini di Panti Asuhan Ar-Rabithah Kota Pekalongan dan bagaimana pemahaman anak-anak di Panti Asuhan Ar-Rabithah Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan teori peran dari Sera Siti Sarah, yang menjelaskan bahwa penyuluh agama sebagai pembimbing, pemimpin, dan tempat bertanya bagi masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga mengacu pada teori pendidikan seksual komprehensif (Comprehensive Sexuality Education (CSE) yang melihat pendidikan seksual melalui empat aspek, yaitu kognitif, emosional, fisik, dan sosial. Kedua teori ini digunakan untuk memahami bagaimana nilai-nilai agama dan pendekatan edukatif diterapkan dalam proses penyuluhan kepada anak asuh putri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian yaitu penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan, teknik analisis data dalam penelitian ini melalui reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh agama Islam berperan penting sebagai pembimbing, pemimpin dan tempat bertanya. Melalui pendekatan yang lembut dan bernilai religius, anak asuh mulai memahami cara menjaga kebersihan diri, mengenal perubahan tubuh, serta memahami batas pergaulan. Berdasarkan teori Comprehensive Sexuality Education (CSE), pemahaman anak mencakup aspek kognitif, yaitu peningkatan pengetahuan tentang tubuh dan batasan diri. Aspek emosional, berupa kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam menjaga kehormatan diri. Aspek fisik, ditunjukkan melalui kemampuan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh sesuai ajaran agama Islam. Dan aspek sosial, yang terlihat dari sikap sopan dan kemampuan menolak perlakuan yang tidak pantas.

Actions (login required)

View Item