Habibi, M. Nur (2025) Kontekstualisasi Posisi Istri Dalam Konsep Kewajiban Nafkah Keluarga Perspektif Teori Double Movement Fazlur Rahman. Masters thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
|
Text
50122018 - Bab I dan Bab VII.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
50122018 - Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Kewajiban memberikan nafkah keluarga selama ini dipahami menjadi tanggung jawab bagi suami. Sementara itu posisi istri dalam kewajiban nafkah keluarga sebagai pihak penerima nafkah kemudian mengelolanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dikotomi pembagian peran seperti ini dilandasi dengan cara membaca dan memahami teks agama yakni surat al-Baqarah ayat 233 dan at-Thalaq ayat 6-7. Dalam ketiga ayat tersurat memang disebutkan kewajiban seorang suami untuk menfakahi istri mulai dari mencukup kebutuhan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Namun kondisi saat ini (konteks) masyaratkat sudah berubah. Kebutuhan hidup dalam rumah tangga sudah lebih beragam dan meningkat. Angka perceraian karena faktor ekonomi juga termasuk dominan. Di lain pihak banyak wanita saat ini yang memiliki pekerjaan dan mempunyai penghasilan tersendiri. Kondisi ini menarik untuk diteliti melalui rumusan masalah bagaimana cara memahami kembali teks-teks agama terkait posisi istri dalam konsep kewajiban nafkah keluarga agar sesuai dengan zamannya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kembali ajaran agama tentang kewajiban nafkah keluarga sesuai dengan konteksnya agar dapat meningkatkan ketahanan keluarga. Penelitian ini memakai metode library research dengan pendekatan yuridis sosiologis. Untuk memperkuat kajian, peneliti menggunakan teori double movement karya Fazlur Rahman sebagai pisau analisanya. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa posisi istri pada zaman dahulu yang berperan sebagai ibu rumah tangga sudah sesuai dengan kondisi saat itu. Disana ada nilai keadilan yakni keadilan peran dimana suami berperan sebagai penaggung kewajiban nafkah keluarga sementara istri sebagai pengelola nafkah keluarga. Namun untuk saat ini, keadilan dalam keluarga yang sesuai adalah keadilan kesetaraan karena antara suami dan istri mempunyai kemampuan dan kesempatan yang sama dalam dunia pekerjaan. Dengan demikian istri juga mempunyai kewajiban seperti suami dalam memenuhi nafkah keluarga. Tentunya dengan derajat yang berbeda yakni fardhu kifayah.
| Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Supervisor: |
|
||||||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Kontekstualisai, Kewajiban, Nafkah keluarga, Teori Double Movement | ||||||||||||
| Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||||||
| Divisions: | Pascasarjana > Magister Hukum Keluarga | ||||||||||||
| Depositing User: | UIN Gus Dur Pascasarjana | ||||||||||||
| Date Deposited: | 01 Dec 2025 06:46 | ||||||||||||
| Last Modified: | 01 Dec 2025 06:46 | ||||||||||||
| URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16734 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
