fabel al-Qur’an sebagai mukjizat pada Tafsir al-Kasysyāf karya Zamakhsyari

Harun, Mukhamad (2020) fabel al-Qur’an sebagai mukjizat pada Tafsir al-Kasysyāf karya Zamakhsyari. Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

	Text Cover Bab I dan V.pdf Download (5MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penafsiran ayat-ayat fabel al-Qur’an sebagai mukjizat pada Tafsir al-Kasysyāf karya Zamakhsyari. Fabel adalah istilah sastra yang erat kaitannya pada kisah-kisah binatang. Biasanya isi dari suatu fabel akan menunjukkan dan menggambarkan kehidupan binatang yang memiliki keistimewaan tertentu. Sementara di dalam al-Qur’an kisah diistilahkan dengan Qasas. Hanya saja bermakna umum, artinya tidak khusus berisikan kisah binatang. Al-Qur’an yang merupakkan pedoman umat tidak meninggalkan beberapa kisah binatang di dalamnya. Dengan menyandingkan Tafsir al-Kasysyāf sebagai objek beserta dua komponen antara binatang dan mukjizat, maka penelitian ini terfokuskan pada dua pembahasan, yaitu pertama, bagaimana Zamaksyari menafsirkan kisah binatang dalam Kitab Tafsir al-Kasysyāf-nya. Kedua, bagaimana Zamakhsyari mengaitkan kisah binatang dengan kemukjizatan. Kedua pokok penelitian tersebut peneliti selami melalui pijakan teori I’Jaz serta metode maudlu’i dan pendekatan historis, untuk kemudian penulis rangkai dengan metode Descriptif Analisis. Sementara untuk jenisnya, penelitian ini merupakan jenis penelitian Library reseach atau keperpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa tidak semua binatang yang disebut dan dijelaskan di dalam al-Qur’an berkaitan langsung dengan kemukjizatan. Sedang di dalam Tafsir al-Kasysyāf setidaknya ada tiga kisah binatang yang disebut dan dijelaskan secara panjang lebar. Dan Zamakhsyari memberikan penafsiran yang tidak terlepas dari tiga aspek kemukjizatan; aspek kebahasaan, aspek pemberitaan / pengkisahan, dan aspek isyarat ilmiah. Dengan komponen tiga aspek tersebut peneliti menemukan adanya penegasan Zamakhsyari bahwa kehadiran binatang-binatang dalam kehidupan para Rasul alaihim shalah wa as-salam memang bukanlah sesuatu yang tanpa makna, melainkan adalah mukjizat yang notabene adalah peneguh kerisalahan.

Actions (login required)

View Item