Implementasi model pembelajaran berbasis proyek pada anak berkebutuhan khusus dalam kelas inklusi MI Walisongo Kranji 01 Kecamatan Kedungwuni

Muthohar, A (2022) Implementasi model pembelajaran berbasis proyek pada anak berkebutuhan khusus dalam kelas inklusi MI Walisongo Kranji 01 Kecamatan Kedungwuni. Masters thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text Bab I - V.pdf Download (7MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB)

Abstract

Anak berkebutuhan Khusus adalah peserta didik yang memiliki hambatan yang menyebabkan keterlambatan dalam perkembangannya sehingga membutuhkan penanganan khusus untuk memunculkan bakat dan potensinya. di MI Walisongo Kranji 01 terdapat beberapa jenis hambatan yang dialami oleh peserta didiknya, antara lain : Slow Learner, Speach Dallay, Tunadaksa, dan Tunarungu. Hambatan pada anak tersebut adalah pada perkembangan kognisi. Untuk mengatasi permasalahan kognitif yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus, pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Pendekatan ini akan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian secara nyata (autentik) dalam kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi tersebut bersifat utuh atau tidak dapat dipisahkan dari kompetensi lainnya Masalah timbul ketika masih terdapat pendidik yang menjalankan pembelajaran secara kaku. Fleksibilitas dari pendidik dipandang masih sangat kurang, sehingga peserta didik berkebutuhan khusus secara pragmatis langsung dianggap tidak mampu menguasai materi pembelajaran yang diajarkan dan menjadi beban dalam kelas. Maka dapat dirumuskan tujuan yang akan dicapai adalah Untuk menelaah perencanaan, menganalisis pelaksanaan dan mengkaji evaluasi penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Adapun kegunaan yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah Dapat memberikan sumbangsih pemikiran pengembangan model pembelajaran berbasis proyek yang ramah anak dan anti diskriminasi.. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian penelitian lapangan. Data dalam penelitian didapat dari 3 cara, yaitu wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas atau wali kelas dan guru pendamping khusus. Observasi untuk mendapat data tentang pelaksanaan model pembelajaran. Dokumentasi untuk mendapatkan data tentang perencanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Hasil penelitiannya adalah pertama, salah satu model pembelajaran yang dianggap baik digunakan untuk mendidik anak berkebutuhan khusus di MI Walisongo Kranji 01 adalah model pembelajaran berbasis proyek. Dalam prakteknya model pembelajaran tersebut menuntut peserta didik agar aktuf menggali pengetahuan melalui proyek yang diberikan. Oleh karena itu peserta didik dengan hambatan di bidang kognitif tidak perlu berfikir secara abstrak, menghafal atau membaca untuk menggali pengetahuan tersebut. Kedua, dalam merencanakan penerapan model pembelajaran berbasis proses proyek untuk anak berkebutuhan khusus adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristik anak tersebut dan materi pembelajaran dilanjutkan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Ketiga. Dalam penerapan pembelajaran pendidik berbertindak sebagai fasilitator dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Ke empat, evaluasi pembelajaran yang digunakan adalah penilaian afektif dan psikomotorik dengan penyesuaian dengan kemampuan peserta didk berkebutuhan khusus.

Actions (login required)

View Item