Pendayagunaan Dana Zakat Dalam Meningkatkan Program Penumbuhan Wirausaha Baru (PERAHU) di BMT Bahtera Pekalongan

Rusliana, Ita (2015) Pendayagunaan Dana Zakat Dalam Meningkatkan Program Penumbuhan Wirausaha Baru (PERAHU) di BMT Bahtera Pekalongan. Diploma thesis, STAIN Pekalongan.

	Text 2012111025 ITA RUSLIANA COVER, BAB I - V, LAMPIRAN.PDF Download (14MB)
	Text 2012111025 ITA RUSLIANA FULL TEXT.PDF Restricted to Registered users only Download (27MB)

Abstract

Pembagian zakat dewasa ini umumnya dilakukan oleh lembaga zakat dengan cara konsumtif. Padahal metode ini kurang menyentuh pada persoalan yang dihadapi oleh para mustahik. Karena hanya membantu kesulitan mereka sesaat saja. Itu berarti bahwa harta zakat itu hanya bermanfaat saja. Namun, Ada sebuah metode yang dapat memberdayagunakan harta zakat, yang bukan memberikan harta zakat dengan cara konsumtif yang hanya membantu kesulitan para mustahik sesaat saja, namun metode pengelolaan zakat ini bisa berdaya guna secara produktif. Permasalahan yang dibahas berkisar tentang penghimpunan dan penyaluran dana ZIS, pendayagunaan dana zakat yang dilakukan Baitul Mal Bahtera serta faktor yang mempengaruhi munculnya dana zakat dalam meningkatkan program penumbuhan wirausaha baru. Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan sumber data yang diperoleh melalui sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa : Pertama, penghimpunan dana ZIS di BMT Bahtera dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu melalui kotak amal yang telah disebar oleh BMT Sejahtera, sedangkan untuk karyawan biasanya ada pemotongan gaji yang disalurkan sebagai zakat profesi sebesar 2,5% dari gaji pokok, sedangkan untuk muzakki juga bisa menyalurkannya dengan autodebetdari tabungannya. Dan untuk penyaluran dana ZIS di BMT Sejahtera dialokasikan ke berbagai macam program yang telah disusun oleh Baitul Mal Bahtera, baik dalam bentuk konsumtif maupun produktif. Kedua, pendayagunaan zakat yang dilakukan Baitul Mal Bahtera dilakukan dengan cara bersosialisasi dengan masyarakat dan menyelenggaraan event-event atau kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dan melibatkan masyarakat secara langsung sehingga dapat menimbulkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap BMT. Ketiga, pendistribusian zakat dalam program produktif Baitul Mal Bahtera didistribusikan untuk program penumbuhan wirausaha baru (PERAHU). Program PERAHU merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan kepada mereka yang masuk dalam kategori mustahik zakat dan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan usaha namun mereka tidak memiliki modal.

Actions (login required)

View Item