Rochimatun, Sri (2023) Konstruksi perempuan dalam media perspektif dakwah (studi pada website Perempuanberkisah.id). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Text
3418004_Cover_BAB I dan BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
3418004_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Kontruksi sosial atau realitas sosial menurut Bungin menjadi terkenal sejak dipernalkan pertama kali oleh Peter L. Berger dan Thomas Lukmann melalui buku mereka yang berjudul: The Sosial Construction of Reality, a Treatise in the Sociological of Knowledge (1996). Digambarkan dalam buku itu bahwa proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, yang mana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Substansi teori konstruksi sosial media massa adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas, sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat dan sebarannya merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga membentuk opini massa, massa cenderung apriori dan opini massa cenderung sinis. Konstruksi sosial tidak berlangsung dalam ruang hampa, namun sarat dengan kepentingankepentingan. Bagi kaum konstruktivisme, realitas (berita) itu hadir dalam keadaan subjektif. Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang dan ideologi wartawan. Dapat disimpulkan, manusialah yang membentuk imaji dunia. Sebuah teks dalam sebuah berita tidak dapat disamakan sebagai cerminan dari realitas, tetapi ia harus dipandang sebagai konstruksi atas realitas. Dari konten konstruksi sosial media massa, proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahapan-tahapan berikut: 1) Tahapan menyiapkan materi konstruksi, 2) Tahapan sebaran konstruksi, 3) Tahapan pembentukan konstruksi, 4) Tahapan Konfirmasi. Berdasarkan pendapat M. Natsir dan Dr. M. Quraish Shihab dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan ajakan untuk menyampaikan amar ma‘ruf nahi munkar. Bahwa dakwah bukan sekedar usaha merubah tingkah laku dan pandangan hidup saja. Tetapi, harus dengan sasaran yang lebih luas untuk keselamatan dunia dan akhirat. Sejarah media massa diawali dengan ditemukannya media cetak dan terus mengalami perkembangan selama abad 20 hingga kini. Media massa mencapai puncak kejayaannya di abad 20 hingga dikenal juga sebagai abad komunikasi massa. Memasuki abad 21, media massa mulai menggunakan internet untuk menyebarluaskan berita dan informasi kepada khalayak yang jauh lebih luas. Sejarah media massa di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Dan baru mengalami perkembangan yang signifikan setelah bergulirnya era reformasi di penghujung tahun 1990an. Media massa di Indonesia juga terdiri dari macammacam media komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, majalah, dan internet. Komunitas berkisah dimulai sejak tahun 2015. Diawali dari sebuah media pembelajaran perempuan yang memiliki website perempuan berkisah.com yang saat ini telah branding dengan nama perempuanberkisah.id. Media ini diinisiasi oleh Alimah dengan akun instagram @alimah.fauzan sebagai founder Perempuan Berkisah dengan akun instagram @perempuanberkisah. Analisis framing konstruksi perempuan dalam website Perempuan Berkisah. Menggambarkan tentang perempaun yang mengalami kekerasan seksual di ponpes, review buku ―Tak Henti Bertumbuh‖ yang berisi kisah inspiratif perempuan penggerak dari berbagai bidang, hubungan yang tergangu karena medsos, pasangan yang selingkuh bisa terjerat UU KDRT, ucapan yang terlarang bagi teman yang ingin bunuh diri, media merenggut hak perempuan untuk akses aborsi yang aman, perempuan penyitas yang memiliki pilihan untuk memaafkan pelaku atau tidak, membedah mengenai film ―Noktah Merah Perkawinan‖, self healing ternyata bukan hanya untuk refresing tetapi untuk memulihkan lupa batin, sikap KUPI merealisasikan, mendukung, dan melindungi kejiwaan perempuan korban pemerkosaan, fenomena ―Orphan Archetype‖ dan bagaimana kaitannya dengan abusive relationship, Pernikahan anak usia dini karena alasan ekonomi dan kehamilan yang tidak diinginkan. Konstruksi perempuan ini dibingkai dengan apik oleh Perempuan Berkisah dan menggunakan media yang mudah diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Dari tulisan yang telah dianalisis jika dikaitkan dengan dakwah.Dakwah bil qalam sudah relevan berdasarkan fakta dan asas keislaman. Dan dibuktikan dengan surah yang ada di dalam Al-Qur‘an.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Konstruksi, dakwah, media, website | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X7.5 Pers dan Media Massa Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 300 Sociology and Anthropology(Sosiologi dan Antropologi) > 302.2 Communication/Komunikasi |
||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Komunikasi Penyiaran Islam | ||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur FUAD | ||||||||
Date Deposited: | 20 Nov 2023 04:00 | ||||||||
Last Modified: | 30 Jan 2024 06:31 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/4593 |
Actions (login required)
View Item |