Penerapan metode Mind Mapping dalam Pembelajaran Ilmu Nahwu Kitab Al-Imrithi Santri Kelas 9 Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Huda Banat Simbang Kulon Buaran Pekalongan

Mahin, Muhammad (2023) Penerapan metode Mind Mapping dalam Pembelajaran Ilmu Nahwu Kitab Al-Imrithi Santri Kelas 9 Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Huda Banat Simbang Kulon Buaran Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 2022116094 - Cover_Bab I_Bab V.pdf Download (8MB)
	Text 2022116094 - Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB)

Abstract

Penelitian ini berangkat dari pentingnya metode pembelajaran yang tepat untuk santri-santri putri di usianya yang masih anak-anak, yang mana sukar sekali dalam mempelajari ilmu nahwu. Rumusan masalah pada penelitian ini, pertama untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode Mind Mapping dalam pembelajaran ilmu Nahwu kitab Al-Imrithi Santri Kelas 9 Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Huda Banat Simbang Kulon Buaran Pekalongan. Kedua untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Mind Mapping dalam pembelajaran ilmu Nahwu kitab Al-Imrithi Santri Kelas 9 Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Huda Banat Simbang Kulon Buaran Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus di Pondok Pesantren Nurul Huda Banat. Pengumpulan data mengguanakan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Keabsahan data menggunakan trianggulasi data yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian ini, metode pembelajaran mind mapping di Pondok Pesantren Nurul Huda Banat terbukti mampu memahamkan santri dalam mempelajari ilmu nahwu oleh karena itu peranan metode dalam pengajaran sangat diperlukan dalam memahamkan sebuah ilmu kepada santri terkhusus ilmu nahwu dimana sebagai dasar dalam mempelajari kitab kuning sebagai bahan kajiaan yang harus di pahami oleh tiap individu santri. Langkah-langkah yang di lakukan di Ponpes Nurul Huda Banat dalam menerapkan metode mind mapping sebagaimana berikut: a). Ustadz menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b) Ustadz menyajikan materi sebagaimana biasanya dan membimbingnya sedangkan santri berdiskusi tentang materi yang di berikan. c) Untuk mengetahui daya serap santri, dibagi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang guna memudahkan dalam memahami materi yang sudah diajarkan. d) Menugaskan santri atau secara acak untuk menceritakan materi yang baru diterima. e). Ustadz mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang kiranya belum dipahami dan dril pertanyaan tentang materi ilmu nahwu dan shorof.

Actions (login required)

View Item